Beijing, CNN Indonesia -- Pihak berwenang Tiongkok menangkap mantan kepala keamanan dalam negeri Zhou Yongkang dan memecatnya dari Partai Komunis Tiongkok atas tuduhan kejahatan mulai dari menerima suap hingga membocorkan rahasia negara.
Zhou, 71, sejauh ini merupakan pejabat tertinggi yang ditangkap dalam serangkaian tindakan keras Presiden Xi Jinping memberantas korupsi.
Ia juga pejabat Tiongkok yang paling senior yang terjerat dalam skandal korupsi sejak Partai Komunis meraih kekuasaan pada 1949 dan tercatat sebagai orang dengan peringkat tertinggi yang dituntut sejak jatuhnya ‘Gang of Four’ pada 1976 setelah Revolusi Kebudayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah pernyataan singkat yang dirilis oleh kantor berita resmi Xinhua pada Jumat (5/12) tengah malam, komite elit politbiro partai mengatakan kasus Zhou telah diserahkan kepada pengadilan.
Partai Komunis memulai penyelidikan terhadap Zhou, salah satu politisi Tiongkok paling kuat dalam satu dekade terakhir, pada Juli, setelah berbulan-bulan rumor dan spekulasi bahwa ia sedang dalam kesulitan.
"Penyelidikan menemukan bahwa Zhou serius melanggar disiplin politik, organisasi dan kerahasiaan partai," Xinhua melaporkan.
"Dia mengambil keuntungan dari jabatannya untuk memberi keuntungan bagi orang lain dan menerima suap besar secara pribadi dan melalui keluarganya. Dia menyalahgunakan kekuasaannya untuk membantu kerabat. Kekasih dan teman-teman mendapat keuntungan besar dari perusahaan, yang mengakibatkan kerugian serius terhadap aset milik negara," kata laporan itu.
Zhou juga disebut membocorkan rahasia partai dan negara, mengambil uang dan properti baik dirinya sendiri atau melalui kerabatnya, Xinhua mengatakan.
Dalam tuduhan yang umum digunakan untuk mendiskreditkan pejabat yang tersangkut kasus, Xinhua mengatakan Zhou memiliki hubungan dengan sejumlah perempuan dan telah “memperdagangkan kekuasaannya untuk seks dan uang”.
Anggota partai dilarang memiliki wanita simpanan.
Tumor mematikan Xi Jinping telah berkomitmen untuk memberantas korupsi 'dari lalat hingga harimau'. (Getty Images/RIA Novosti/Alexey Kudenko)i) |
Sama seperti pemimpin Tiongkok sebelumnya, Xi telah memperingatkan bahwa korupsi adalah masalah serius yang mengancam kelangsungan hidup partai.
"(Korupsi) adalah tumor menggerogoti kesehatan partai dan eksisi tegas adalah hal yang diperlukan untuk menjaga karakter, tujuan dan kepemimpinan partai dan untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan basis partai guna menjalankan kekuasaan itu," tulis People’s Daily dalam kolom opini di situsnya, Sabtu (6/12).
Zhou adalah anggota Komite Tetap Politbiro—puncak kekuasaan di Tiongkok—juga memegang jabatan penting di lembaga keamanan negara sampai ia pensiun pada tahun 2012.
Dia terakhir terlihat di depan umum lebih dari setahun yang lalu. Saat ini tidak mungkin untuk menghubunginya untuk berkomentar dan tidak jelas apakah ia memiliki pengacara.
Tidak jelas apakah akan diadakan sidang terbuka terhadap Zhou dan rilis berita dari pemerintah menggarisbawahi keterbatasan transparansi partai dalam kasus ultra-sensitif seperti ini.
Pengamat hukum mengatakan partai akan dihadapkan pada risiko Zhou akan mengungkapkan rahasia negara jika ia mendapat sidang terbuka.
‘Dari lalat hingga harimau’Kasus Zhou mengirimkan kejutan pada politik Tiongkok, bahwa Presiden Xi Jinping tidak main-main akan komitmennya untuk memberantas korupsi di Tiongkok. Tidak ada seorangpun berada di atas hukum, bahkan tidak seorang anggota Komite Tetap Politbiro seperti Zhou.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, telah berjanji untuk memberantas korupsi dari ‘lalat hingga harimau’, menunjukkan komitmennya untuk memberantas korupsi dari pejabat kecil hingga paling atas.
Baca juga:
Berkas Perkara Zhou Yongkang Belum SelesaiPejabat Komunis Simpan Jutaan DolarPejabat Tiongkok Timbun Satu Ton Uang Tunai