Srinagar, CNN Indonesia -- Militan menyelinap ke sebuah kamp militer India di Kashmir pada Jumat (5/12) dan menewaskan sebelas tentara dan polisi.
Peristiwa ini tercatat menjadi yang serangan terparah bagi pasukan keamanan dalam enam tahun di wilayah Himalaya yang juga diklaim oleh Pakistan itu.
Serangan itu lalu diikuti oleh baku tembak di ibukota Srinagar dan ledakan granat di Kashmir bagian selatan, mendorong seruan kepada Pakistan agar berbuat lebih banyak untuk menghentikan militan menyeberang ke Kashmir di sebelah India.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan terhadap kamp terjadi di sektor Uri, dekat perbatasan yang dijaga ketat militer dengan Pakistan.
Para militan memotong pagar di sekitar kamp artileri dan menembakkan granat berpeluncur roket di bungker pasukan keamanan, kata seorang perwira militer.
Dia mengatakan enam militan tewas dalam baku tembak yang berlangsung beberapa jam. Enam senapan serbu dan lebih dari 50 magasin direbut dari penyerang yang dijuluki "Fedayeen" skuad, berarti pejuang yang siap mengorbankan diri.a
Dua militan tewas kemudian dalam bentrokan di Srinagar, di mana Perdana Menteri Narendra Modi dijadwalkan berkungjung minggu depan.
Dua warga sipil tewas dalam ledakan granat yang terpisah.
"Para teroris ini terus datang dari Pakistan," kata Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh kepada wartawan. “Pakistan harus melakukan upaya untuk menghentikan mereka."
India telah lama menuduh Pakistan memberikan dukungan material kepada para pemberontak Kashmir, namun Pakistan membantah tuduhan itu.
India juga mengkritik Pakistan karena membiarkan pemimpin Islam Hafiz Saeed, yang mereka tuduh mendalangi serangan 2008 di Mumbai, mengadakan rapat umum di Pakistan dan mengatakan itu “bukan kegiatan terorisme”.
Puluhan ribu warga Kashmir, yang telah lelah akibat perselisihan selama puluhan tahun, telah memilih dalam pemilu yang berakhir bulan ini.
Modi dijadwalkan hadir pada reli di Srinagar minggu depan, penampilan yang langka bagi seorang pemimpin dari Partai Bharatiya Janata di sarang pemberontakan yang selama 25 tahun menentang kekuasaan India.
Muslim Pakistan menganggap Kashmir seharusnya masuk ke wilayahnya saat Inggris membagi India dan Pakistan pada 1947. India menolak hal itu.
Baca juga:
Ganggu Pemilu Enam Militan Tewas di IndiaMilitan Serang Pangkalan Militer India, Enam Tewas