ISIS DI IRAK

Iran Benarkan Serangan Udara ke ISIS Irak

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Des 2014 17:33 WIB
Pemerintah Iran membenarkan laporan bahwa angkatan udara negara itu melakukan serangan udara ke posisi ISIS di Irak seperti yang diminta pemerintah Irak.
Iran melakukan serangan ke posisi-posisi ISIS di Irak setelah diminta oleh pemerintah Irak. (Getty Images/Kutluhan Cucel)
London, CNN Indonesia -- Seorang pejabat senior Iran membenarkan laporan bahwa negaranya melakukan serangan udara terhadap ISIS di Irak.

Harian Guardian Inggris mengutip Menteri Luar Negeri Ebrahim Rahimpour yang mengatakan serangan itu tidak dikoordinasikan dengan Amerika Serikat yang juga sedang melakukan serangan udara terhadap militan Muslim Sunni yang mengendalikan sebagian besar wilayah Irak Utara dan Barat.

Tujuan serangan itu merupakan "pertahanan kepentingan sahabat-sahabat kami di Irak", ujar Rahimpur seperti yang dikutip oleh koran ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak melakukan koordinasi dengan Aemrika. Kami hanya berkoordinasi dengan pemerintah Irak," ujarnya. "Secara umum, setiap operasi militer untuk membantu pemerintah Irak sesuai dengan permintaan mereka."

Pernyataan Rahimpour ini merupakan pernyataan resmi pertama dari pejabat Iran mengenai peran negara itu dalam serangan udara di propinsi Diyala, Irak, yang berbatasan dengan Iran pada akhir November.

Sebelumnya seorang pejabat Iran menyangkal negaranya telah melakukan serangan udara semacam itu.

Diyala adalah provinsi dengan penduduk yang terdiri dari berbagai suku dan merupakan tempat militer Irak yang didukung oleh Peshmerga Kurdi an milisi Syiah berhasil memukul mundur ISIS dari sejumlah kota dan desa bulan lalu.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan pada Rabu (3/12) bahwa dia tidak mengetahui serangan udara Iran yang dimaksud dan pada Sabtu (6/14) Menteri Keuangan Hoshiyar Zebari mengatakan bahwa "Itu tidak 100 persen terkonfirmasi."

Peran Iran pertama kali dilaporkan melalui rekaman video oleh televisi Al Jazeera yang memperlihatkan jet tempur F-4 Phantom menyerang posisi-posisi Iran di Diyala.

Para pakar keamanan mengatakan Iran dan Turki adalah dua negara di wilayah yang memiliki F-4, dan Turki hingga kini ragu menyerang ISIS secara militer.

"Kami tidak akan membiarkan kondisi di Irak berubah menjadi situasi di Suriah yang disebabkan oleh pemain-pemain dari luar negeri," ujar Rahimpour seperti dikutip Guardian.

Rahimpour merujuk pada perang saudarsa selama tiga tahun dan Iran mendukung Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak termasuk ISIS.

"Dan tentu saja bantuan kami (ke Irak) lebih kuat dari bantuan kami ke Suriah karena mereka lebih dekat dengan negara kami," ujarnya.

Rahimpur juga mengatakan Iran membantu pasukan Kurdi di Irak Utara, tetapi mengulangi kembali pernyataan bahwa negara itu tidak mengerahkan tentara di wilayah Irak.

"Ini hanya kehadiran berupa pertimbangan. Tidak perlu mengirim tentara Iran ke Irak. Di sana sudah cukup dengan tentara Irak dan Kurdi," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER