New Delhi, CNN Indonesia -- Kepolisian India pada Minggu (7/12) menangkap seorang sopir taksi Uber karena diduga telah memperkosa seorang penumpang wanita.
Kepolisan juga akan mengambil tindakan hukum terhadap layanan taksi
online Amerika Serikat ini karena dinilai telah gagal menjalankan pemeriksaan latar belakang terhadap si sopir.
Tersangka yang bernama Shiv Kumar Yadav ditangkap di rumahnya di Uttar Pradesh setelah polisi berhasil menemukan mobil taksi yang ia tinggalkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil komisioner kepolisian Delhi, Madhur Verma mengatakan, tersangka akan dibawa ke pengadilan New Delhi pada Senin (8/12).
Kepolisian membuka penyelidikan pemerkosaan ini setelah seorang perempuan berusia 26 tahun melaporkan ia telah diperkosa dan dipukuli oleh sopir taksi Uber.
Saat itu, korban menaiki taksi Uber untuk pulang ke rumah setelah menghadiri acara sosial pada Jumat (5/12) malam di Delhi selatan.
Sopir berusia 32 tahun ini kemudian menurunkan korban di rumahnya setelah memperkosanya dan mengancam korban untuk tidak memberitahukan kepada pihak berwenang.
Menurut kepolisian, korban berhasil mencatat nomor polisi kendaraan taksi dan mengambil foto mobil taksi tersebut.
Verma mengatakan kepolisian juga akan mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan taksi Uber karena telah lalai mengecek catatan kepolisian terhadap Yadav dan perangkat lokasi satelit di mobil taksinya.
"Setiap pelanggaran oleh Uber akan dievaluasi dan kami akan menempuh jalur hukum," ujar Verma.
Verma menambahkan pihaknya juga akan meminta nasihat hukum terlebih dulu sebelum memutuskan kasus yang satu ini termasuk kasus pidana atau perdata.
Uber mengatakan pada Minggu (7/12) bahwa pihaknya telah memecat sopir karena kasus ini, sesuai dengan kebijakan perusahaan dan memberikan informasi rinci mengenai sopir, kendaraan dan informasi perjalanan kepada pihak berwenang.
"Keselamatan merupakan prioritas utama Uber dan di India, kami bekerja dengan mitra sopir berlisensi untuk memberikan pilihan transportasi yang aman," ujar Evelyn Tay, juru bicara Uber, melalui situs perusahaannya.
Banyak pemberitaan yang mengkritisi proses pengecekan sopir di perusahaan Uber di AS.
Uber sendiri telah meminta maaf atas komentar yang dilontarkan oleh kepala perusahaannya.
Kepala perusahaan Uber sempat mengatakan bahwa informasi yang diberitakan oleh wartawan merusak citra perusahaannya.
Meskipun demikian, investasi perusahaan taksi yang berbasis di San Fransisco ini tidak mengalami penurunan signifikan.
Peningkatan investasi yang mencapai US$ 40 juta justru memperlihatkan potensi yang dirasakan atas ekspansi perusahaan ke pasar pertumbuhan tinggi, seperti India.
Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional 2013, jumlah kasus pemerkosaan di Delhi merupakan yang paling tinggi.
Kepolisian menghubungkan peningkatan laporan yang lebih banyak dilakukan oleh kaum perempuan ini didasari atas kesadaran publik yang lebih besar setelah kasus pemerkosaan dan pembunuhan oleh sekelompok orang terhadap perempuan berusia 23 tahun di dalam bus pada Desember 2012 lalu.