Hong Kong, CNN Indonesia -- Satu majalah Hong Kong melaporkan bahwa mantan perwira senior militer Tiongkok yang terkait dengan dugaan korupsi bernilai sekitar US$5 miliar terobsesi dengan emas dan seringkali membawa emas batangan dalam mobil mewah.
Majalah mingguan Phoenix yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Tiongkok mengatakan bahwa keuntungan dari hasil sogokan ini mencapai sekitar 30 miliar yuan, US$5 miliar), dan 600 juta yuan diantaranya diterima oleh Letnat Jenderal Gu Jushan.
Gu yang sebelumnya wakil direktur departemen logistik Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok ditangkap dalam kasus korupsi pada Maret lalu dan dia diduga menjual ratusan posisi penting di militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gu juga sangat menyukai emas, terutama patung emas Buddha meski dia lebih menyukai emas dalam bentuk bubuk daripada emas batangan jika menerima suap.
Majalah Phoenix melaporkan ketika menawarkan sogokan, dia mengisi mobil Mercedes dengan ratusan emas batangan dan menyerahkan kunci mobil mewah itu kepada penerima suap.
"Gu selalu mendapatkan semua yang dia inginkan," ujar sumber yang mengetahui penyelidikan kasus ini seperti dikutip majalah itu.
Kasus Gu ini berhubungan dengan Xu Cauhou, yang pensiun dari jabatan wakil ketua Komisi Militer Pusat tahun lalu dan dari Politbiro yang merupakan departemen pengambil keputusan Partai Komunis pada 2012.
Penyelidikan kasus Gu Jushan ini diumumkan pada Juni.
Majalah ini menyebutkan bahwa Gu memiliki pelindung yang memiliki kekuasaan, meski tidak dengan terbuka menyebut nama Xu Chauhou dan hanya merujuk pada seseorang yang disebut "X".
Presiden Xi Jinping melancarkan kampanye besar-besaran melawan tindak korupsi sejak menjadi ketua partai akhir 2012 dan kemudian menjadi presiden tahun lalu.
Dia bertekad menangkap "harimau-harimau" yang kuat dan juga "lalat-lalat" kecil.
Xi Jinping menetapkan upaya mengatasi tindak korupsi di militer sebagai prioritas utama dan langkah ini dilakukan ketika presiden meningkatkan upaya memodernisasi pasukan yang harus meningkatkan kekuatan di laut Cina Selatan dan Cina Timur yang diperebutkan oleh sejumlah negara.