New Delhi, CNN Indonesia -- Layanan taksi online Uber dilarang beroperasi di ibukota India, New Delhi, setelah seorang supirnya diduga telah memperkosa penumpang wanita. Uber dianggap lalai karena tidak memeriksa latar belakang pelaku yang sebelumnya pernah didakwa atas kasus yang sama.Diberitakan Reuters, Senin (8/12), Departemen Transportasi New Delhi mengatakan Uber masuk dalam daftar hitam dan dilarang beroperasi di kota tersebut.
"Melihat pelanggaran dan kejahatan keji yang dilakukan oleh sopirnya, departemen transportasi melarang seluruh aktivitas pelayanan oleh www.uber.com," kata komisaris khusus New Delhi, Kuldeep Singh Gangar.
Juru bicara Uber belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini tidak ayal kembali memicu kemarahan warga India yang sebelumnya sering didera kasus-kasus perkosaan dan pelecehan seksual. Kasus-kasus baru masih bermunculan, kendati pemerintah telah menerapkan hukuman berat, termasuk eksekusi mati bagi pelaku perkosaan.
Sebelumnya dua tahun lalu, seorang mahasiswi juga diperkosa di dalam bus, memicu demonstrasi besar di seluruh India.
Sopir taksi Uber, Shif Kumar Yadav, menjalani pengadilan pada Senin. Sebelumnya dia pernah didakwa atas perkosaan tiga tahun lalu.
Di luar gedung pengadilan, organisasi Kongres Mahila Seluruh India, sayap wanita di Partai Kongres, melakukan aksi dengan membawa poster untuk memprotes perkosaan kali ini.
Kepolisian India menyalahkan Uber yang tidak melakukan pemeriksaan latar belakang terhadap calon sopirnya. Perusahaan ini berkilah, mengatakan bahwa India tidak punya peraturan yang jelas soal pemeriksaan latar belakang di perusahaan transportasi.
Kepolisian membuka penyelidikan pemerkosaan ini setelah seorang perempuan berusia 26 tahun melaporkan ia telah diperkosa dan dipukuli oleh sopir taksi Uber.
Saat itu, korban menaiki taksi Uber untuk pulang ke rumah setelah menghadiri acara sosial pada Jumat (5/12) malam di Delhi selatan.
Sopir berusia 32 tahun ini kemudian menurunkan korban di rumahnya setelah memperkosanya dan mengancam korban untuk tidak memberitahukan kepada pihak berwenang.
Menurut kepolisian, korban berhasil mencatat nomor polisi kendaraan taksi dan mengambil foto mobil taksi tersebut.
India adalah negara keempat paling berbahaya bagi wanita di sarana transportasi umum, seperti disampaikan dalam jajak pendapat Thomson Reuters Foundation pada Oktober lalu.
Dalam survei tersebut, India juga negara nomor dua paling buruk keamanannya bagi wanita di malam hari.
Setiap hari, polisi Delhi menerima 40 laporan kejahatan terhadap wanita. Setidaknya empat dari laporan ini adalah kasus perkosaan.