Beijing, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam laporan Departemen Luar Negeri AS mengenai klaim negara itu di Laut Cina Selatan dengan mengatakan Washington mengingkari janji Washington untuk tidak berpihak dalam perselisihan wilayah ini.
"Laporan AS ini tidak mengindahkan fakta-fakta dasar dan prinsip hukum internasional dan berlawanan dengan janji untuk tidak mengambil posisi atau berpihak," ujarJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei dalam jumpa pers harian.
"Laporan itu tidak membantu memecahkan masalah Laut Cina Selatan dan perdamaian serta stabilitas Laut Cina Selatan. Kami mendesak AS untuk memenuhi janjinya, bertindak dan mengeluarkan pernyataan pandangan yang hati-hati dan obyektif serta adil," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hong Lei mengatakan hak Tiongkok atas hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan itu berdasarkan klaim sejarah.
Pada Jumat (5/12) Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang menyatakan bahwa klaim Tiongkok ini tidak jelas dan tidak konsisten.
Tiongkok mengklaim hampir semua wilayah Laut Cina Selatan, yang diyakini kaya akan mineral, minyak dan gas, dan berpotensi menjadi sumber perselisihan terbesar di Asia.
Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan juga mengklaim sebagian wilayah Laut Cina Selatan ini.
Pada Minggu (7/12) Tiongkok mengecam Filipina karena menekan negara itu dengan membawa kasus ini ke pengadilan arbitrase internasional dan kembali menolak memberi jawaban kepada pengadilan ini.
Tiongkok menolak pengadilan arbitrase karena berniat menyelesaikan perselisihan ini secara bilateral.