Damaskus, CNN Indonesia -- Televisi pemerintah Suriah menyatakan pesawat jet Israel terlihat menjatuhkan bom di dekat Bandara Internasional Damaskus, yang terletak di kota Dimas, perbatasan Libanon pada Minggu (7/12).
Seperti diberitakan Reuters, pesawat jet Israel telah beberapa kali menjatuhkan bom di wilayah yang masih termasuk dalam teritori Suriah dengan dalih untuk menghancurkan persenjataan rudal milik kelompok militan Hizbullah yang bermarkas di Libanon.
"Musuh Israel melakukan agresi terhadap Suriah dengan menargetkan dua wilayah yang aman di provinsi Damaskus, di kota Dimas dan dekat Bandar Udara Internasional Damaskus," kata televisi pemerintah Suriah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga berita ini ditulis, tidak ada laporan terkait korban jiwa atau kerusakan. Sementara, juru bicara militer Israel yang tak ingin disebutkan identitasnya menolak memberi komentar terhadap ‘laporan media asing’.
Kantor berita Suriah, SANA, menyatakan serangan Israel ini sangat mencolok. Sementara, kantor berita resmi Libanon menyatakan jet Israel telah memasuki wilayah udara negara ini pada Minggu (7/12).
Warga di Damaskus mengatakan mereka mendengar ledakan bom. Sejumlah aktivis sayap kiri juga memfoto asap pesawat jet yang melintasi langit malam di kota Dimas dan beberapa ledakan di daerah sekitarnya, serta menggunggahnya ke internet.
Seorang warga yang tinggal di Qudsaya, pinggiran Damaskus, dan berdekatan dengan Dimas, menyatakan bandara pertanian tersebut hancur lebur terkena bom.
Kota Dimas terletak di daerah pegunungan di sebelah barat laut ibu kota yang berada di bawah kontrol pemerintah. Wilayah ini juga berdekatan dengan sejumlah instalasi militer.
"Terjadi kerusakan di beberapa fasilitas umum. Al-Qaidah diuntungkan atas situasi ini," kata seorang jenderal militer Suriah dalam wawancara di televisi.
Organisasi HAM di Suriah menyatakan sebanyak 10 ledakan terdengar di dekat kota Dimas. Salah satu rudal Israel menghantam sebuah gudang ekspor-impor di bandara internasional Damaskus.
Media pemerintah Suriah melaporkan serangan serupa pernah diluncurkan Israel pada Mei 2013. Kala itu, serangan terjadi di tiga tempat, termasuk bandara di kota Dimas.
Pejabat Israel menyatakan serangan tahun 2013 ditujukan untuk menghancurkan rudal Iran yang diduga membantu Hizbullah, yang telah diperangi Israel sejak 2006.
Baca juga:
Iran Bombardir Markas ISIS di IrakIsrael telah menyatakan tak akan ikut campur dalam perang Suriah dan tidak mempublikasikan serangan bom secara terbuka. Tindakan Israel ini dinilai untuk menghindari provokasi dan pembalasan.
Perang Suriah dimulai dengan gerakan pro-demokrasi yang berkembang menjadi pemberontakan bersenjata antar daerah. PBB menyatakan, perang Suriah telah menyebabkan sekitar 200 ribu orang tewas.
Sementara, koalisi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat terus menghujani bom di markas kelompok militan ISIS.
Namun, belakangan ini, Presiden Suriah, Bashar al-Assad menyatakan serangan udara tersebut tak efektif.
Baca juga:
Assad: Serangan Koalisi tak Lemahkan ISIS