PEMBUNUHAN MALAYSIA

Malaysia Tangkap Tersangka Pembunuh

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 15:02 WIB
Polisi Malaysia tangkap pelaku pembunuh warga Myanmar yang sejak Januari 2014 mencengkram negara bagian Penang, namun menolak konflik agama sebagai penyebab.
Polisi Malaysia menolak menyebut pembunuhan bermotif balas dendam akibat konflik agama di Myanmar. (Ilustrasi/Getty Images/Antonis Liokouras)
George Town, Malaysia, CNN Indonesia -- Polisi Malaysia menangkap 20 orang dalam penyelidikan pembunuhan setidaknya 18 warga Myanmar yang terjadi di negara bagian Penang sejak Januari.

Kepala Polisi Penang Abdul Rahim Hanafi mengatakan bahwa dua belas migran asal Myanmar telah mengaku terlibat dalam pembunuhan sembilan orang dimana mayat korban dibuang, dan sebagian besar digorok lehernya, di negara bagian ini.

Polisi yakin kedua kelompok yang tidak saling mengenal ini berada di balik kejatan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penangkapan ini dilakukan setelah muncul laporan mengenai satu "rumah pembantaian" minggu lalu dimana sejumlah korban diyakini dibunuh dan dipotong-potong sebelum dibuang.

Media dan kelompok masyarakat berspekulasi bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh Muslim dari Myanmar, kemungkinan besar oleh warga Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan, sebagai balas dendam atas kekerasan karena agama di negara mereka yang terjadi sejak 2012.

Organisasi masyarakat Myanmar mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sebagian besar korban beragama Buddha.

Polisi belum mengungkap identitas etnis korban dan menyangkal bahwa pembunuhan itu akibat konflik agama atau etnis.

"Tidak ada tersangka dari warga Malaysia. Ini perseteruan antara warga Myanmar. Ini bukan konflik keagamaan. Ini hanyalah pembunuhan karena dendam yang dibawa ke sini dari Myanmar," ujar Abdul Rahim tanpa merinci lebih jauh.

Polisi menyebarkan foto dua pelaku dari Myanmar bernama Mohammad Yahyar Khan dan Lokman yang masih buron.

Para pemimpin komunitas Budha menuduh polisi bekerja terlalu lambat dan menolak motif keagamaan dan etnis sebagai penyebab pembunuhan itu.

"Ketika polisi mengatakan 'tidak ada warga Rohingya yang terlibat' adalah omong kosong," ujar Aye Tun Maung, ketua masyarakat Budha Komite Bantuan Pengungsi Arakan, kepda Reuters.

"Ini pembunuhan suku Rakhine oleh orang Rohingya. Sebagian korban yang tewas adalah suku Bamar dan Shan," ujarnya merujuk pada kelompok mayoritas Budha di Myanmar.

Lebih dari 60 ribu pendatang dari Myanmar tinggal di pusat industri Penang, kebanyakan pendatang gelap, pencari suaka dan pengungsi yang dipekerjakan untuk tugas-tugas berbahaya di pabrik atau proyek pembangunan.

Penang juga menjadi daerah tujuan warga Rohingya, lebih dari 100 ribu dari mereka telah meninggalkan Myanmar dengan kapal laut setelah terjadi kekerasan agama pada 2012.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER