Bangkok, CNN Indonesia -- Seorang menteri senior kabinet Thailand bertemu dengan Duta Besar Israel untuk Thailand pada Kamis (11/12) setelah diplomat Israel mengatakan dia “bersedih" karena film propaganda pemerintah Thailand yang memuat gambar Adolf Hitler.
Film ini dimaksudkan oleh Kantor Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha sebagai bagian dari kampanye untuk mempromosikan nilai-nilai tradisional Thailand.
Prayuth, yang memimpin kudeta militer pada Mei lalu, mengkampanyekan 12 nilai dalam visinya terkait identitas nasional Thailand yang harus disiarkan di sekolah-sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah mengatakan kepada duta besar bahwa sutradara tidak bermaksud menyinggung siapapun," kata Pannada Diskul dari kantor perdana menteri kepada Reuters.
“Sutradara telah memutuskan untuk membuat perubahan di film bahkan sebelum media ramai memberitakan, untuk meredakan kekhawatiran semua orang. Duta besar memahami hal ini dengan baik,” ungkapnya.
Adegan dimana terdapat gambar Hitler telah dipotong.
Kantor Duta Besar Israel Simon Roded menolak berkomentar setelah pertemuan itu dan mengatakan ia telah memberikan pernyataan terkait hal itu sebelumnya.
"Saya sangat sedih melihat penyalahgunaan simbol Nazi dalam sebuah film resmi Thailand," kata Roded dalam pernyataannya pada Rabu (10/12).
"Sayangnya, ini bukan pertama kalinya kami menghadapi ketidaktahuan tentang sejarah Holocaust di Thailand."
Pendidikan Holocaust seharusnya dimasukkan dalam kurikulum Thailand, tambahnya.
Sutradara film, Kulp Kaljareuk, mengatakan ia tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
"Kami tidak pernah punya niat buruk," kata Kulp pada Kamis.
Tahun 2013 , Universitas Chulalongkorn Thailand mengeluarkan permintaan maaf setelah gambar Hitler dilukis antara superhero dalam mural untuk upacara wisuda.
Penggunaan Nazi di Thailand dipandang sebagai refleksi dari ketidaktahuan kekejaman yang dilakukan di bawah rezim Hitler, bukan dari ideologi politik.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Thailand, kata Efraim Zuroff, direktur Simon Wiesenthal Centre di Israel yang melawan anti-semitisme global.
"Ini adalah salah satu masalah di Timur Jauh di mana hal-hal ini tidak memiliki resonansi yang sama seperti yang terjadi di dunia Barat," katanya. "Hitler ada di restoran, Hitler ada di dalam iklan. Hal-hal yang tidak terpikirkan di dunia Barat."
Baca juga:
Hitler Muncul dalam Film Propaganda Thailand