ANCAMAN ISIS

ISIS Berusaha Jual Jasad tanpa Kepala

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2014 05:43 WIB
ISIS berencana menjual jasad James Foley yang dipenggal Agustus lalu pada keluarganya. Untuk jasad Foley yang tanpa kepala, ISIS meminta US$1 juta.
ISIS berencana menjual jasad James Foley yang dipenggal Agustus lalu pada keluarganya. Untuk jasad Foley yang tanpa kepala, ISIS meminta US$1 juta. (Reuters/SITE Intel Group)
Washington, CNN Indonesia -- ISIS melakukan berbagai cara untuk memperoleh uang setelah upaya mereka meminta tebusan untuk sandera gagal. Cara itu adalah dengan menjual jasad tanpa kepala sandera yang dieksekusi mati oleh kelompok yang menguasai sebagian Suriah dan Irak ini.

Hal ini disampaikan oleh beberapa perantara negosiasi antara ISIS dengan pemerintah Barat kepada BuzzFeed, Kamis (11/12). Mereka mengatakan bahwa ISIS mencoba menjual jasad James Foley, wartawan AS yang dipenggal Agustus lalu.

Untuk jasad Foley, ISIS meminta bayaran US$1 juta atau lebih dari Rp1,2 miliar. Jika keluarga atau pemerintah AS mau membayar, maka jasad akan dikirim ke perbatasan Turki. Untuk meyakinkan keluarga, ISIS juga siap mengirimkan sampel DNA jasad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika pengakuan ini benar, maka ini adalah satu lagi cara ISIS untuk mencari uang, selain meminta tebusan sandera dan menjual minyak ilegal.

Awal tahun ini, ISIS menyandera 23 warga negara Barat di Suriah. Sebanyak 15 warga dari negara Eropa dilaporkan telah bebas setelah pemerintah mereka membayar tebusan yang nilainya jutaan dolar. Pemberian tebusan tidak secara gamblang diberitakan pemerintah.

Namun Amerika dan Inggris menolak membayar tebusan, akibatnya ISIS mengeksekusi sandera mereka. Selain Foley, ISIS membunuh wartawan AS Steven Sotloff, relawan kemanusiaan Inggris Alan Henning, dan pekerja medis dari Inggris Peter Kassig.

Jurnalis Inggris John Cantle dan seorang wanita relawan kemanusiaan dari AS berusia 26 tahun masih berada di tangan ISIS.

Salah satu sumber BuzzFeed adalah perantara ISIS yang merupakan mantan pejuang Suriah. Dia memiliki hubungan dekat dengan komandan ISIS di saat awal perang sipil Suriah pecah.

Saat ini, pria yang tidak ingin disebut identitasnya ini bekerja sebagai perantara negosiasi sandera ntuk Jabhat al-Nusra dan ISIS. Untuk membuktikan bahwa dia benar seorang perantara, pria ini memperlihatkan video sandera asing yang diculik Nusra yang belum dipublikasikan.

Dia mengatakan diminta salah seorang pemimpin ISIS untuk menghubungi pemerintah AS atau keluarga Foley. "Mereka meminta US$1 juta dan akan mengirim DNA ke Turki, tapi mereka ingin uangnya dulu," kata perantara ini.

Dia mengaku melakukan ini untuk membantu keluarga Foley menemukan kebenaran.

Perantara lainnya kepada BuzzFeed lebih terang-terangan, mengatakan membantu ISIS untuk mencari komisi. "Ini cuma bisnis," kata pria ini.

Salah satu cara para perantara menghubungi pemerintah AS adalah melalui pejabat senior di Tentara Pembebasan Suriah, FSA, koalisi pemberontak yang didukung AS.

Dalam wawancara di Antakya dengan BuzFeed, sumber FSA menyayangkan mengapa rencana menjual jasad Foley bocor ke media. Dia juga meminta reporter untuk tidak memberitakannya, khawatir dapat memicu sabotase terhadap perundingan.

Keluarga Foley menolak berkomentar soal laporan ini.

Sementara itu pejabat di Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, "kami akan mencari informasi apakah ISIS benar mencoba menjual jasad sandera". Seorang diplomat senior AS mengatakan rencana ISIS itu "menjijikkan".
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER