Bangkok, CNN Indonesia -- Putri Thailand, Srirasmi, istri ketiga dari Putra Mahkota Vajiralongkorn, telah mengundurkan diri dari jabatan kerajaannya.
Pengumuman dari istana pada Jumat (12/12) ini menyusul penyelidikan kasus korupsi yang melibatkan beberapa polisi senior, pejabat militer, salah satu orang terkaya di Thailand dan salah satu kerabat Srirasmi.
Putra Mahkota Vajiralongkorn telah meminta pemerintah untuk melucuti status bangsawan keluarga istrinya pada November, setelah tujuh kerabat dekatnya ditangkap karena dituduh melakukan korupsi, dan tuduhan-tuduhan lain mulai dari penyuapan untuk memfitnah monarki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan yang dirilis istana juga menyatakan bahwa Srirasmi telah memutuskan untuk melepaskan status kerajaan nya.
"Putri Srirasmi, istri Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn, telah menulis dengan hormat untuk mengundurkan diri dari statusnya di keluarga kerajaan dan izin telah diberikan oleh Yang Mulia Raja," tulis pernyataan itu.
Pernyataan dari istana tidak menuliskan alasan pengunduran diri Srirasmi.
Berita itu datang saat meningkatnya kecemasan di Thailand atas kesehatan Raja Bhumibol, 87 dan kegelisahan tentang bagaimana hasil dari suksesi kerajaan.
Raja Bhumibol sempat dirawat di rumah sakit pada Oktober dan menjalani operasi pengangkatan kandung empedu.
Bhumibol, dilihat oleh banyak orang Thailand sebagai sosok pemersatu, terakhir terlihat di depan umum pada November lalu.
Pewaris takhta ditunjuk adalah Vajiralongkorn, seorang pilot pesawat tempur yang dalam beberapa tahun terakhir mengamban banyak tugas seremonial ayahnya.
Putra mahkota menikahi Srirasmi pada 2001.
Perlindungan hukum Thailand terhadap monarki adalah salah satu yang terketat di dunia.
Pencemaran nama baik, penghinaan atau mengancam raja, ratu atau pewaris takhta akan menghadapi hukuman hingga 15 tahun penjara.