Sydney, CNN Indonesia -- Puluhan sandera yang terjebak di dalam satu kafe di Sydney dipaksa memegang satu bendera hitam dengan tulisan Arab berwarna hitam ke dekat jendela, yang semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa serangan ini terkait dengan ISIS.
Seorang eksekutif Lindt Australia, yang memiliki kafe ini, mengatakan sekitar 10 pegawai bekerja di kafe yang terletak di pusat bisnis kota Sydney itu.
Kantor berita Reuters mengutip laporan televisi setempat yang mengatakan bahwa sekitar 30 pengunjung kemungkinan berada di dalam kafe.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tayangan televisi memperlihatkan sejumlah orang di dalam kafe berdiri dengan tangan menempel ke jendela.
Polisi negara ini membenarkan bahwa pihaknya sedang berhadapan dengan sekelompok orang bersenjata di dalam kafe tersebut.
Sebelumnya, polisi Australia menangkap satu orang dengan tuduhan membiayai kegiatan terorisme.
Polisi Federal Australia melaporkan bahwa tersangka berusia 25 tahun ini ditangkap dalam penyelidikan terhadap rencana serangan di wilayah Australia dan memfasilitasi perjalanan warga negara itu ke Suriah untuk terlibat dalam peperangan.
Pihak berwenang belum mengatakan bahwa kedua insiden ini terkait.
Australia adalah salah satu negara yang ikut dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS di Suriah dan Irak.
Negara ini telah menyatakan dalam keadaan waspada penuh menghadapi serangan Muslim dalam negeri yang menjadi radikal dan baru kembali dari konflik di Timur Tengah itu.