KEKERASAN PADA WARTAWAN

Suriah, Tempat Paling Mematikan bagi Jurnalis

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 13:57 WIB
Organisasi wartawan dunia mengeluarkan laporan yang menunjukkan kekerasan yang diterima oleh wartawan selama tahun 2014.
Sebanyak 15 wartawan terbunuh di Suriah sepanjang 2014, termasuk wartawan AS Steven Sotloff yang dipenggal ISIS. (Getty Images/Reuters TV)
Paris, CNN Indonesia -- Penyanderaan dan pemenggalan wartawan yang dilakukan oleh ISIS menunujukkan bahwa wartawan menghadapi ancaman baru yang berbahaya, kata organisasi wartawan dunia, Reporters Without Borders pada Selasa (16/12) di Paris, Perancis.

Sementara jumlah keseluruhan wartawan tewas di seluruh dunia turun 7 persen dari 2013 menjadi 66 di tahun ini, yang menjadi perhatian lembaga itu adalah cara mereka terbunuh yang sangat memprihatinkan.

“Tahun 2014, Reporters Without Borders menyoroti sebuah evolusi dalam kekerasan yang dilakukan terhadap jurnalis termasuk ancaman dan pemenggalan, untuk tujuan yang sangat jelas. Jarang sekali wartawan dibunuh dengan seperti cara barbar untuk propaganda seperti itu,“ tulis laporan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara paling mematikan bagi jurnalis tahun ini adalah Suriah, di mana 15 wartawan tewas, diikuti oleh wilayah Palestina, khususnya Gaza, lalu Ukraina timur, Irak dan Libya.

Tiongkok adalah negara di mana sebagian besar wartawan dipenjara, diikuti oleh Eritrea, Iran, Mesir dan Suriah.

Jumlah wartawan yang diculik naik 37 persen tahun ini menjadi 119 orang, di mana 90 persen adalah wartawan lokal dan sebagian besar kasus terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara.

Menurut Reporters Without Borders, sekitar 40 wartawan masih disandera di seluruh dunia.

Karena "beragam bentuk intimidasi", jumlah wartawan yang melarikan diri ke pengasingan pada tahun ini dua kali lebih banyak dari tahun 2013.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER