Dresden, CNN Indonesia -- Sebanyak 15 ribu orang bergabung dalam aksi demonstrasi anti-Muslim di kota Dresden, Jerman pada Senin (15/12).
Gerakan anti Islamisasi yang menyebut diri mereka PEGIDA, telah menarik dukungan dari sayap kanan Jerman, serta warga Jerman lain yang menolak banjirnya imigran yang datang ke Jerman karena konflik Timur Tengah.
Unjuk rasa serupa telah menyebar di Jerman sejak dua bulan lalu. Ini memunculkan kekhawatiran terhadap kestabilan politik Jerman yang telah bersusah payah menciptakan imej negara itu sebagai negara toleran dan terbuka setelah era Nazi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para politisi di Jerman telah kehilangan kontak dengan rakyatnya dan itu sebabnya mereka tidak bisa memahami apa yang terjadi di sini," kata Lutz Bachmann, salah seorang pemimpin gerakan PEGIDA kepada demonstran dari sebuah panggung.
Dalam beberapa pekan terakhir, laporan media telah mencatat jejak kriminal Bachmann untuk pelanggaran berupa pencurian, mengemudi dalam keadaan mabuk dan narkoba.
Dalam unjuk rasa pada Senin itu, Bachman menuduh media telah menciptakan kebohongan tentang PEGIDA.
Bachmann memulai PEGIDA pada Oktober lalu untuk memprotes rencana penambahan 14 pusat penampungan bagi sekitar 2.000 pengungsi di Dresden.
Tahun ini, jumlah pencari suaka di Jerman telah melonjak menjadi sekitar 200 ribu orang, lebih banyak dari negara Barat lainnya, kebanyakan datang dari Suriah.
Meningkat cepat Minggu ini, jumlah demonstran yang ikut serta dalam unjuk rasa PEGIDA meningkat menjadi 15 ribu dari 10 ribu. (Reuters/Hannibal Hanschke) |
Meski jumlah orang asing di Dresden dan Saxony lebih sedikit dari kota-kota lain di Jerman, protes kampanye Bachman nyatanya telah menarik dukungan yang terus tumbuh dalam waktu singkat.
Minggu lalu, PEGIDA berhasil menarik 10 ribu orang untuk ikut serta dalam aksi mereka. Selang seminggu, jumlah itu meningkat cepat menjadi 15 ribu orang.
Demonstran pada Senin membawa spanduk bertuliskan ‘Keberanian untuk kebenaran’, ‘Hentikan imigran menyalahgunakan sistem kesejahteraan sosial kita’ dan ‘Kita kehilangan negara kita’.
Mereka meneriakkan: "Jika Anda tidak mencintai Jerman, tinggalkan negara ini” dan " Kamilah rakyat“—slogan yang digunakan oleh para demonstran pro-demokrasi pada pawai di kota-kota timur seperti Dresden yang menyebabkan jatuhnya Tembok Berlin 25 tahun lalu.
Jumlah pencari suaka di Jerman telah melonjak ke sekitar 200.000 tahun ini , lebih dari negara Barat lainnya , karena sebagian masuknya Suriah .
Meskipun orang asing langka di Dresden dan wilayah Saxony dibandingkan dengan bagian lain dari Jerman , protes Bachmann berkumandang dan Senin kampanyenya telah berkembang dari beberapa ratus hingga 10.000 seminggu yang lalu dan sekarang untuk 15.000 .
Demonstran pada hari Senin membawa spanduk bertuliskan " Keberanian untuk kebenaran " , " Hentikan imigran menyalahgunakan sistem kesejahteraan sosial kita " dan " Kami kehilangan negara kita " .
Mereka meneriakkan : " Jika Anda tidak mencintai Jerman , tinggalkan" dan " Kami adalah orang-orang " - slogan yang digunakan oleh para demonstran pro - demokrasi yang pawai di kota-kota timur seperti Dresden menyebabkan jatuhnya Tembok Berlin 25 tahun lalu .
Pada Senin malam, sekitar 6.000 pengunjuk rasa ikut serta dalam sebuah demonstrasi PEGIDA yang berbeda.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa sikap kebencian terhadap umat Islam atau agama lainnya tidak punya tempat di Jerman.
"Tidak ada tempat untuk Islamofobia, anti-Semit atau segala bentuk xenofobia atau rasisme di Jerman," kata juru bicara Kanselir, Christiane Wirtz, berbicara atas nama Merkell, dikutip Reuters, Jumat (12/12).