PRODUK UNIK

Rokok Elektrik Ganja Siap Dijual di Perancis

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 19:38 WIB
Perusahaan asal Perancis mengembangkan rokok elektrik dengan isian ganja sebesar lima persen tanpa THC, bahan kimia penyebab halusinasi.
Perusahaan asal Perancis mengembangkan rokok elektrik dengan isian ganja sebesar lima persen tanpa THC, bahan kimia penyebab halusinasi. (Ilustrasi/Reuters/Eduardo Munoz)
Paris, CNN Indonesia -- Sebuah perusahaan di Perancis mengeluarkan produk rokok elektrik dengan ekstrak ganja yang siap dijual pertengahan Desember ini di negara itu dan beberapa negara lain di seluruh dunia.

Dikutip dari Russia Times, salah satu pendiri perusahaan produsen rokok elektrik tersebut, KanaVape, Antonin Cohen mengatakan kepada Vice News pada Minggu (14/12) bahwa produknya diklaim dapat membantu penderita yang sakit dengan pengobatan ganja.

"Kami tidak dapat dituduh atas penjualan produk yang memiliki penggunaan hiburan. Anda tidak dapat mencapai kenikmatan dengan ini," ujar Cohen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen mengklaim bahwa produknya legal karena hanya mengandung sedikit sekali bahan kimia yang mampu menyebabkan efek halusinasi.

"Dengan hanya menggunakan ganja sebesar lima persen senyawa Cannabidiol tanpa THC, KanaVape memberikan Anda pengalaman menghisap ganja yang unik," bunyi pernyataan di situs perusahaan tersebut.

Ganja yang diuapkan ini dikembangkan oleh tiga pria Perancis dalam penelitiannya yang ingin menunjukkan manfaat dari ganja tanpa efek psikotik THC, bahan kimia di dalam ganja yang menyebabkan halusinasi.

Perangkat elektronik ini mirip dengan rokok elektrik dan memungkinkan pengguna untuk menghirup uap ganja tanpa pembakaran dan bau asap.

Ganja organik

Pihak produsen mengatakan bahwa ganja yang mereka gunakan diambil dari perkebunan di Republik Ceko, Perancis dan Spanyol tanpa menggunakan pestisida berbahan kimia atau sintesis.

Efek ganja pada kesehatan telah lama diperdebatkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah negara telah melegalkan penggunaan ganja untuk pengobatan.

Pada awal tahun ini, Perancis mengesahkan penjualan Sativex yang mengandung dua komponen ganja terbaik yaitu delta 9-THC dan cannabidiol. Obat ini digunakan untuk mengobati kejang otot yang berhubungan dengan sklerosis multipel.

Namun, situs perusahaan itu tidak mengungkapkan apapun tentang penggunaan medis terhadap produk ini.

Cohen menjelaskan beberapa tahun lalu ia mendirikan sebuah asosiasi untuk diskusi tentang penggunaan medis ganja di Perancis. Namun, kemudian ia menyerah dan mulai memproduksi KanaVape.

"(Akan tersedia) di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Perancis," ujar Cohen.

Hukum Perancis cukup tegas terhadap setiap penggunaan ganja untuk medis atau hiburan, selain penggunaan Sativex yang telah disetujui oleh Menteri Kesehatan.

Siapapun yang tertangkap membudidayakan ganja akan menghadapi hukuman maksimal 30 tahun penjara dan denda maksimal sebesar US$9,3 juta.

Menurut laporan Observatorium Perancis pada Obat dan Ketergantungan Obat atau OFDT, pada 2010 ada 13,4 juta warga Perancis yang berusia antara 11 hingga 75 tahun mengaku pernah mencoba ganja setidaknya sekali dan sekitar 1,2 juta diperkirakan merupakan pengguna tetap.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER