Bucharest, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Rumania, Victor Ponta, melepaskan gelar doktor yang dia raih, karena dituduh melakukan plagiat ketika menyelesaikan tesisnya.
Meskipun masih menyangkal tuduhan plagiarisme, tindakan Ponta bermaksud mengakhiri spekulasi tentang gelar PhD yang dia raih, sebagai salah satu upaya membangun kembali kepercayaan rakyat Rumania kepada pemerintahannya, setelah kalah pemilihan presiden.
Sebuah panel akademisi di Universitas Bucharest pada Juli 2012 memutuskan bahwa tesis Ponta tentang Mahkamah Pidana Internasional pada 2003 lalu merupakan hasil jiplakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu tindakan tak beretika, merusak integritas dan prinsip penelitian," kata para akademisi pada 2012 silam, seperti ditulis Reuters, Selasa (16/12).
Sementara, Ponta menolak tuduhan tersebut dan menyebut keputusan para akademisi bermotif politik.
Sejumlah pemimpin sayap kiri mengatakan dia akhirnya memutuskan melepaskan gelar doktornya untuk mencegah perdebatan tentang menteri pendidikan baru dia angkat.
"Saya menulis kepada Anda untuk memberitahukan bahwa saya menyerah gelar dokter saya peroleh pada tahun 2003. Ini adalah sikap yang harus saya lakukan sebelumnya, sejak tuduhan publik tentang tesis PhD saya muncul," tulis Ponta pada halaman Facebook miliknya yang ditujukan kepada rektor Universitas Bucharest.
Kalah telak pada pemilihan presiden November lalu, Ponta melakukan reshuffle kabinetnya pada Minggu (15/12) lalu, menggantikan sejumlah menteri dengan pejabat politik dari sekutu koalisi.
Kekalahannya dalam pemilu membuat dukungan dari dua sekutunya merosot, posisinya sebagai perdana menteri terancam.
Tuduhan plagiat menyeruak sejak awal masa jabatannya pada Juni 2012 ketika majalah ilmiah, Nature, menuduh Ponta bahwa lebih dari setengah tesisnya yang berbahasa Rumania adalah hasil jiplakan.
Pengawas tesis Ponta adalah mantan perdana menteri Adrian Nastase, yang kini menjalani hukuman penjara atas tuduhan korupsi.
Ponta, yang merupakan mantan jaksa, mengatakan tuduhan atas gelar doktornya adalah bagian dari perseteruan lama antara dirinya dan Presiden Traian Basescu.
Ponta mengakui bahwa Basceu seharusnya disebutkan dalam catatan kaki pada tesisnya, dan bukan hanya dalam daftar pustaka.
Namun, Ponta membantah menyalin karya orang lain.
Tuduhan plagiarisme telah memaksa beberapa politisi Eropa untuk berhenti, termasuk Presiden Hungaria, menteri pertahanan Jerman disebut-sebut sebagai kemungkinan pengganti Angela Merkel, dan calon menteri pendidikan Rumania terdahulu.