SERANGAN TALIBAN

Sandera Siswa, Militan Taliban Tak Ajukan Tuntutan

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 05:56 WIB
Juru bicara militer Pakistan menyatakan sekelompok militan Taliban yang menyerang sekolah dan menyandera ratusan siswa tak mengajukan tuntutan.
Setidaknya 132 siswa dan sembilan staf Sekolah Negeri Angkatan Darat milik militer di Peshawar, Pakistan, dinyatakan tewas akibat serangan militan Taliban. (Reuters/Khuram Parvez)
Islamabad, CNN Indonesia -- Juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asim Bajwa menyatakan sekelompok militan Taliban yang menyerang Sekolah Negeri Angkatan Darat milik militer di Peshawar, Pakistan, dan menyandera ratusan siswa tidak mengajukan tuntutan apapun.

Bajwa menyatakan sembilan anggota militan Taliban mulai membunuh para siswa sesaat setelah memasuki gedung serkolah dan melepaskan tembakan secara membabi buta.

"Awalnya mereka tidak melakukan penyanderaan dan mulai menembaki sekeliling aula sekolah," kata Bajwa, dilansir dari Reuters, Selasa (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun begitu, Bajwa menyatakan ada kemungkinan bahwa mereka memang bermaksud menyandera beberapa siswa.

Hingga berita ini ditulis, setidaknya 132 siswa dan sembilan staf sekolah dinyatakan tewas.

Baca juga: Penyanderaan Taliban Berakhir, 130 Orang Tewas

Militer Pakistan mengkonfirmasi bahwa sebanyak sembilan anggota militan Taliban yang menjadi pelaku penyanderaan tewas. Sementara, dua tentara militer pemerintah terluka.

Menurut saksi mata, sekelompok anggota militan bersenjata berhasil memasuki gedung sekolah setelah berhasil lolos dari penjagaan ketat sekolah, karena memakai seragam militer.

Militan Taliban kemudian melepaskan serentetan tembakan membabi buta ke arah guru dan ratusan murid. Mereka juga menyandera sejumlah guru dan sekitar 500 murid yang sebagian besar merupakan anak dari personel militer Pakistan.

Sementara di luar gedung sekolah, helikopter militer terlihat berpatroli dari udara, sementara polisi di luar sekolah coba mencegah para orang tua yang ingin menyelamatkan anaknya dari keganasan Taliban.

Juru bicara Taliban, Muhammad Umar Khorasani, mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas penyanderaan ini.

Khorasani mengatakan serangan Taliban ke jantung militer Pakistan ini merupakan aksi balasan atas operasi militer pemerintah terhadap para gerilyawan di penjuru Pakistan.

"Kami memilih menyerang sekolah militer karena tentara pemerintah menargetkan keluarga dan para wanita kami. Kami ingin mereka merasakan sakitnya," kata Khorasani.

Taliban menyatakan bahwa pelaku penyanderaan telah dilengkapi dengan rompi peledak, dan mereka tak ragu untuk melancarkan bom bunuh diri.

Sejumlah siswa melaporkan beberapa dari penyandera menggunakan bahasa asing untuk berkomunikasi.

"Mereka nampaknya berbicara dalam bahasa Arab atau Farsi," kata Shahrukh Khan, siswa remaja, yang terluka di kedua kakinya.

Baca juga: Kesaksian Siswa Sekolah yang Disandera Taliban

Kelompok militan Taliban berperang melawan Pakistan sebagai upaya untuk menggulingkan pemerintah dan mendirikan negara Islam.

Serangan mengerikan ini mengingatkan kepada aksi penyanderaan serupa di daerah Beslan, Rusia, oleh militan Chechnya pada tahun 2004 silam, menewaskan lebih dari 330 siswa.

Baca juga: Taliban Serang Perbatasan Afghanistan-Pakistan
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER