Baghdad, CNN Indonesia -- Serangan udara dari koalisi sejumlah negara yang dipimpin AS untuk menggempur markas kelompok militan ISIS di Irak telah memberikan hasil. Tiga pemimpin tinggi ISIS tewas dalam serangan udara tersebut.
Letnan Jenderal James Terry menyatakan dua di antara tiga pemimpin tinggi ISIS tersebut adalah Abd al-Basit, yang mendapat sebutan Emir; dan Haji Mutazz, yang dikenal sebagai wakil dari komandan senior ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Terry juga mengkonfirmasi tewasnya pemimpin kelompok militan radikal di kota Mosul di Irak utara, Radwan Taleb al-Hamdouni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tewasnya al-Hamdouni pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal, setelah AS dan koalisi terus menggempur markas ISIS di Irak selama lebih dari empat bulan.
"Kami membuat kemajuan yang signifikan dalam menghentikan serangan militan yang ofensif," kata Terry kepada Reuters, Kamis (18/12).
Terry juga menyatakan bahwa serangan udara pada pekan ini berhasil membantu tentara Kurdi mengamankan jalur di sekitar Gunung Sinjar dan Zumar, yang selama beberapa bulan belakangan dikuasai oleh ISIS.
Meskipun begitu, Terry menyatakan bahwa pertempuran memerangi ISIS merupakan pertarungan panjang yang memerlukan waktu yang lama.
Berbagai berita keberhasilan koalisi serangan udara pimpinan AS ini bertolak belakang dengan perkembangan di Suriah.
Awal Desember lalu, Presiden Suriah Bashar Al-Assad menyatakan bahwa serangan udara AS tak mampu melemahkan pertahanan ISIS, dan tidak memberikan bantuan yang signifikan bagi militer Suriah.
"Tidak besar serangan udara membantu. Aksi itu tentu saja membantu jika dilaksanakan dengan serius dan efisien. Kami yang berperang dengan Daesh di medan tempur dan kami tidak melihat perubahan sama sekali, terutama karena Turki memberi bantuang langsung ke beberapa wilayah," kata Assad awal Desember lalu, dikutip dari Reuters.
'Daesh' merupakan singkatan ISIS dalam bahasa Arab dan Damaskus secara rutin menuduh Turki mendukung kelompok perlawanan Islamis seperti ISIS. Tuduhan itu dibantah oleh Ankara.