Damaskus, CNN Indonesia -- PBB menyatakan dana bantuan untuk Suriah dapat mencapai US$84 miliar, atau sekitar Rp106 triliun Angka tersebut merupakan dana bantuan terbesar yang pernah diluncurkan PBB, namun hingga saat ini, PBB hanya memiliki sekitar setengah dari dana tersebut.
Dana bantuan PBB tersebut akan disalurkan kepada 18 juta warga negara Suriah dan pengungsi Suriah yang tersebar di berbagai negara sekitar. Dana bantuan juga akan membantu meringankan negara yang menerima pengungsi Suriah.
"Perang Suriah terus berkecamuk dan semakin meningkat. Pengungsi telah kehabisan uang simpanan dan sumber daya, serta negara penerima pengungsi mulai kehabisan dana," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres, dalam sebuah acara penggalangan dana di Jerman, seperti ditulis Reuters, Kamis (18/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sejumlah lembaga kemanusiaan, negara penerima pengungsi Suriah, seperti Yordania, Lebanon, Turki dan Mesir mulai membatasi gelombang pengungsi, karena mereka mulai kehabisan dana untuk pengungsi.
Dalam acara penggalangan dana tersebut, PBB meminta US$2,28 miliar untuk dana bantuan bagi warga Suriah yang hingga saat ini bertahan di negara tersebut.
Namun, hingga penghujung tahun 2014, PBB hanya dapat mengumpulkan dana sekitar 46 persen dari jumlah tersebut.
PBB juga meminta US$3,74 miliar untuk pengungsi Suriah yang berada di negara tetangga, namun hanya berhasil mengumpulkan 57 persen dari jumlah tersebut.
"Sangat tidak etis bahwa PBB harus meminta dana kemanusiaan kepada warga dunia dan mengingatkan hal tersebut setiap bulan, hanya agar pengungsi tak perlu meregang nyawa di tenda pengungsian," kata Menteri Pembangunan Jerman, Gerd Mueller.
Mueller menyatakan negara-negara Eropa harus berbuat lebih banyak dengan harus memberikan ikut menyumbang untuk dana kemanusiaan.
Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, pemerintah Amerika Serikat memberikan 38 persen dari jumlah dana bantuan pada tahun 2014. Sementara, Komisi Eropa menyumbang 13 persen, Inggris menyumbang 8 persen dan Kuwait menyumbang 7 persen untuk dana kemanusiaan.
Pengungsi Suriah saat ini tersebar ke sejumlah negara, seperti Yordania, Lebanon, Turki dan Mesir. Salah satunya, berada di Kamp Al-Assam, Turki. (Reuters/Hosam Katan) |
"Perang telah menewaskan jutaan nyawa di Suriah. Warga yang masih tinggal di sana terjebak di daerah konflik dan tak mempunyai akses untuk kebutuhan utama dan kesehatan," kata Valerie Amos, Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan kemanusiaan.
Amos menyatakan jika dana terkumpul seluruhnya akan dialokasikan untuk menyediakan makanan dan obat-obatan untuk anak-anak, tempat perlindungan bagi keluarga dan memberikan penyuluhan psikologis bagi mereka yang mengala trauma dan putus asa.
"Suriah adalah tempat yang sangat sulit dan berbahaya. Namun, komunitas kemanusiaan tetap berkomitmen untuk membantu mereka yang terjebak dalam konflik ini," ujar Amos menambahkan.
Dewan Keamanan PBB telah memperpanjang otorisasi akses kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak selama 12 bulan tanpa persetujuan pemerintah Suriah.
Sebelumnya, Program Pangan Dunia PBB meluncurkan kampanye yang tidak biasa, yaitu meminta masyarakat dunia untuk menyumbang US$1 per orang untuk para pengungsi Suriah di dunia, karena PBB akan menghentikan bantuan pangan setelah bulan Desember ini.
Kampanye PBB tersebut akan berlangsung selama 72 jam sejak Kamis (4/12). PBB menyakini, dengan jumlah penduduk dunia yang mencapai 64 juta, sumbangan yang terkumpul untuk dapat mencapai US$64 juta.
Kampanye tersebut diumumkan dua hari setelah PBB menyatakan terpaksa menangguhkan voucher makanan untuk pengungsi Suriah yang berjumlah 1,7 juta orang karena tidak memiliki US$64 juta untuk menutupi biaya pangan.