HUBUNGAN AS-KUBA

Ketika Fidel Castro Menyurati Franklin Roosevelt

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Des 2014 00:12 WIB
Pemimpin Kuba Fidel Castro pernah mengirimi surat kepada mantan presiden Amerika Serikat Franklin D. Roosevelt untuk meminta selembar uang US$10.
Pada tahun 1961, Badan Intelijen AS, CIA, pernah melakukan evaluasi psikologis terhadap Fidel Castro. (Reuters/Prensa Latina)
Washington, D.C, CNN Indonesia -- Normalisasi hubungan dingin Amerika Serikat dan Kuba pada pekan ini menorehkan catatan sejarah baru. Permusuhan kedua negara yang telah berlangsung selama hampir setengah abad ini rupanya membuat pemimpin kedua negara melakukan sejumlah tindakan unik, bahkan sejak era pemerintahan Franklin Roosevelt.

Menurut laporan CNN yang menggali arsip nasional AS, pemimpin Kuba Fidel Castro pernah mengirimi surat kepada Franklin Roosevelt di Gedung Putih, pada pada tahun 1940.

Surat yang ditulis tangan oleh Castro yang kala itu masih remaja bertujuan untuk meminta satu hal pada Roosevelt: yaitu selembar uang US$10.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman baik saya, Roosevelt. Saya ucapkan selamat karena saya mendengar di radio Anda telah terpilih menjadi presiden. Saya meminta Anda untuk mengirimi kembali surat ini kepada saya, dan menyertakan selembar uang US$10 yang berwarna hijau itu, karena belum pernah sekalipun dalam hidup saya melihat uang itu. Saya ingin memilikinya," tulis Castro dalam suratnya, seperti ditulis CNN, Kamis (18/12).

Castro remaja rupanya merupakan kolektor uang lembaran AS. Saat itu, Castro mungkin tidak membayangkan bahwa beberapa tahun kemudian, dia akan menjadi pemimpin negara, seperti Roosevelt.

Arsip nasional AS juga menunjukkan temuan lainnya. Pada tahun 1961, Badan Intelijen AS, CIA, pernah melakukan evaluasi psikologis terhadap Fidel Castro.

Intel Amerika yang melakukan studi kejiwaan terhadap Castro pada masa pemerintahan John F. Kennedy menyimpulkan bahwa Castro merupakan pemimpin yang neurotik, tidak stabil, dan rentan terhadap beberapa jenis tekanan psikologis.

Laporan sepanjang dua halaman tersebut juga menyebutkan bahwa Castro haus pujian dan kekuasaan, dan hal tersebut akan berujung pada kejatuhannya.

"Sifatnya yang egois adalah petaka bagi Castro. Kepribadiannya yang sangat narsistik juga menunjukkan pola yang dapat diprediksi selama kemenangan dan kekalahannya," tulis laporan tersebut.

Laporan itu juga menguraikan cara bagi pemerintah AS untuk menggunakan kelemahan emosional yang dimiliki Castro.

"Castro dianugerahi intelejensi yang unggul dengan kebutuhan narsistik dan eksibisionis. Propaganda yang ditujukan untuk karakter seperti ini akan berdampak pada Castro," tulis laporan tersebut.

Sementara, John F. Kennedy, atau JFK, juga pernah melakukan hal unik terkait Kuba. Arsip nasional AS menemukan selembar memo milik JFK pada rapat dengan para penasihat keamanan terkait Krisis Misil Kuba tahun 1962.

Kala itu, selembar memo Kennedy penuh dengan tulisan 'misil, misil, misil', diduga karena kebuntuan AS dan Uni Soviet terkait pemindahan rudal dari Kuba.

Soviet akhirnya sepakat memindahkan misil dari Kuba dengan syarat AS tidak menyerang negara kepulauan itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER