MENCARI AIRASIA

Kisah Pendaratan di Sungai Pesawat Bertipe Sama dengan QZ8501

CNN Indonesia
Selasa, 30 Des 2014 14:17 WIB
Tipe pesawat AirAsia QZ8501 adalah Airbus A320-200, tipe yang sama dengan pesawat US Airways Flight 1549 yang berhasil mendarat di Sungai Hudson, pada 2009.
Selain digunakan oleh Pesawat AirAsia QZ8501, pesawat AirBus A320-200 juga merupakan tipe pesawat yang sama dengan tipe pesawat US Airways Flight 1549 yang berhasil mendarat dengan sukses di Sungai Hudson pada Januari 2009 lalu. (Reuters/Edgar Su)
New York, CNN Indonesia -- Pesawat AirAsia QZ8501 dengan tujuan Surabaya-Singapura yang hilang kontak sejak Minggu (28/12) merupakan tipe pesawat Airbus A320-200. Tipe pesawat tersebut sama dengan tipe pesawat US Airways Flight 1549 yang berhasil mendarat dengan sukses di Sungai Hudson pada Januari 2009 lalu.

Mengutip Airbus.com, pesawat tipe Airbus A-320 memiliki dua varian, yakni A320-100 dan A320-200. Pesawat AirBus A320-200 adalah salah tipe pesawat berlorong kabin tunggal bermesin ganda, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988, atau sekitar dua dekade setelah mesin pesawat saingannya, Boeing 737.

Hingga saat ini, tipe pesawat Airbus A320 adalah pesawat paling laris di dunia, dengan penjualan mencapai 11.163 pesawat di seluruh dunia, yang dioperasikan oleh 300 operator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tipe pesawat Airbus A320 ini dioperasikan dalam berbagai layanan penerbangan dari sangat rute penerbangan jarak pendek antar kota hingga jarak panjang lintas benua.

Pesawat Airbus A320 juga biasa digunakan untuk berbagai misi penerbangan dari landasan pacu es di Antartika.

Jangkauan pesawat Airbus jenis ini adalah 6.150 kilometer, sedangkan rentang sayap mencapai 35,80 meter dengan panjang bodi 37,57 meter dan mampu membawa beban total 16,6 ton.

Selain digunakan oleh Pesawat AirAsia QZ8501, pesawat AirBus A320-200 juga merupakan tipe pesawat yang sama dengan tipe pesawat US Airways Flight 1549 yang berhasil mendarat dengan sukses di Sungai Hudson pada Januari 2009 lalu.

Pilot pesawat AirAsia QZ8501 adalah Kapten Irianto, yang dikenal mempunyai jam terbang yang tinggi, yaitu lebih dari 20 ribu jam terbang selama berkarir sebagai pilot. Dari jumlah jam terbang tersebut, 6.100 jam terbang dihabiskan Irianto di udara dengan pesawat AirAsia tipe Airbus A-320.

Menurut laporan CNN, jam terbang Irianto hampir sama dengan jam terbang Chesley Burnett Sullenberger, pilot pesawat US Airways Flight 1549. Pilot yang dikenal dengan nama panggilan Sully ini yang dianugerahi gelar pahlawan oleh pemerintah AS karena berhasil melakukan pendaratan mendadak di Hudson River, Manhattan, New York.

Sully berhasil mendaratkan pesawat US Airways Flight 1549, setelah mesin pesawat tidak berfungsi akibat ditabrak oleh serombongan angsa Kanada, dua menit setelah lepas landas.

Karena tak menemukan lapangan untuk mendaratkan pesawat, Sully terpaksa mendapat di Sungai Hudson.

Dalam misi pendaratan yang terkenal dengan nama Keajaiban Sungai Hudson, seluruh penumpang pesawat US Airways Flight 1549 yang berjumlah 155 orang beserta awak pesawat berhasil selamat.

Pesawat AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya-Singapura hilang kontak sejak Minggu (28/12) pagi. Pesawat tersebut membawa dua pilot, empat awak kabin, dan seorang mekanik. Selain itu, terdapat 155 penumpang dengan rincian 138 penumpang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi.

Dari jumlah itu, sebanyak 149 penumpang merupakan warga negara Indonesia, tiga Korea Selatan dan tiga lainnya berasal dari Perancis, Malaysia, dan Singapura.

Sejak Minggu (28/12) Basarnas bersama TNI Angkatan Laut dan Angkatan Darat telah melakukan proses pencarian, yang dipusatkan di sekitar Teluk Pandan dan perairan Belitung.

Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat dan Tiongkok telah mengerahkan bantuan pesawat dan kapal untuk membantu proses pencarian pesawat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER