Makan Harimau, Pria di Tiongkok Dipenjara

Beijing, CNN Indonesia -- Seorang pria di Tiongkok dipenjara selama 13 tahun karena membeli dan memakan sejumlah harimau yang terancam punah. Pria, yang diidentifikasi sebagai pengusaha kaya bermarga Xu tersebut juga membuat anggur dari darah harimau tersebut.

Seperti dilaporkan kantor berita Xinhua, Xu melakukan perjalanan ke tiga provinsi di selatan Guangdong pada tahun lalu untuk membeli tiga ekor harimau, yang kemudian diangkut ke rumahnya di wilayah Guangxi.

Ketika membeli harimau, Xu dan beberapa rekannya menyaksikan pembunuhan tiga harimau tersebut yang dilakukan oleh penjual. Salah satu harimau dibunuh dengan sengatan listrik.

Xu dan teman-temannya kemudian memakan daging harimau tersebut.

"Jika ada yang bertanya, katakan ini daging sapi, kuda atau kucing besar," kata Xu, seperti ditulis kantor berita Xinhua, dikutip dari Reuters, Rabu (31/12).

Xu berhasil ditangkap polisi setelah salah satu transaksi pembelian yang dilakukannya terekam oleh seseorang yang dekat dengannya, dan kemudian menyerahkan rekaman tersebut ke polisi.

Laporan yang ditulis Xinhua tidak menyebutkan dari wilayah mana harimau malang tersebut berasal. Namun, terdapat dugaan harimau tersebut tidak berasal dari Tiongkok dan merupakan hewan seludupan.

Xu awalnya menerima hukuman pada April lalu, namun kemudian mengajukan banding. Banding tersebut ditolak pengadilan Tiongkok pada pekan ini.

Di Tiongkok, daging harimau diyakini oleh memiliki khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan. Keyakinan ini mendorong perdagangan maraknya perdagangan harimau dalam beberapa tahun terakhir di Tiongkok, seiring dengan meningkatnya tingkat ekonomi negara ini.

Tiongkok adalah rumah bagi harimau, terutama di bagian timur laut, tapi jumlah mereka menyusut drastis karena perburuan. Habitat harimau di negara ini juga diperkirakan telah hilang meskipun ada upaya konservasi dari pemerintah.

Jenis Harimau Tiongkok Selatan adalah salah satu subspesies harimau terkecil di dunia dan satu-satunya yang berasal dari Tiongkok tengah dan selatan. Jenis ini dikhawatirkan akan punah di alam liar.