INSIDEN KACANG KOREA AIR

Tokoh Utama insiden Kacang Korea Air Ditahan

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 17:27 WIB
Mantan eksekutif Korea Air Lines yang memerintahkan pesawat kembali ke pintu masuk penumpang di New York karena insiden kacang ditahan aparat.
Heather Cho ditahan karena dituduh melanggar keselamatan penerbangan setelah memerintahkan pesawat Korea Air Lines kembali ke pintu masuk penumpang untuk menurunkan kepala awak kabin. (Reuters/Han Jong-chan)
Seoul, CNN Indonesia -- Aparat Korea Selatan menahan putri direktur utama Korean Air Lines yang marah-marah karena penyajian kacang di atas pesawat maskapai ini di New York.

Heather Cho, mantan direktur pelayanan dalam pesawat perusahaan ini, ditahan dengan tuduhan melanggar keselamatan penerbangan.

“Penahanan ini perlu dilakukan karena kasus in iberat dan upaya untuk menutupinya secara sistematis dari awal,” ujar Lee Kwang-woo, hakim Pengadilan wilayah Seoul Barat, mengatakan dalam pesat singkat sms.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cho bisa ditahan hingga 20 hari sebelum kejaksaan mengajukan dakwaan resmi.

Dalam insiden itu, pesawat Korean Air Lines yang akan berangkat dari New York menuju Seoul diperintahkan kembali ke pintu masuk penumpang setelah Cho marah dengan cara penyajian kacang di kelas satu.

Cho memerintahkan kepala awak kabin penerbangan itu turun karena tidak menyajikan kacang di atas piring, tetapi hanya dalam plastik.

Kementerian Transportasi sebelumnya menyimpulkan bahwa Cho melecehkan para pramugari dan pejabat perusahaan maskapai penerbangan itu mencoba menutupi insiden tersebut.

Seorang pejabat perusahaan itu juga ditahan atas tuduhan berbohong dan mendapatkan informasi paling baru dari kementerian transportasi untuk diserahkan kepada Cho.

Keluarga Cho, salah satu keluarga paling berkuasa di Korea Selatan, kembali menghadapi kritik pada Rabu (31/12) setelah media mengatakan adik perempuan Cho yang juga bekerja di Korean Air Line mengirim sms ke Cho yang berbunyi: “saya akan balas dendam.”

Emily Cho meminta maaf lewat akun twitternya: “Saya minta maaf sebesar-besarnya atas isi sms yang diberitakan dalam koran hari ini. Saya tidak mau mencari alasan. Itu salah saya”.

Setelah perintah penahanan dari pengadilan dikeluarkan pada Selasa malam, Heather Cho mengucapkan “maaf” beberapa kali dengan kepala tertunduk.

Kasus Cho menyulut kebencian terhadap konglomerat keluarga, yang terutama disebabkan dominasi mereka dalam perekonomian dan jenjang antara si kaya dan si miskin yang sangat lebar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER