TURISME INDIA

Pemerkosaan Turis Ancam Pariwisata India

Ike Agestu | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 16:43 WIB
Pemerintah India mencoba berbagai solusi untuk memberi keamanan bagi turis mancanegara setelah rentetan pemerkosaan turis dalam beberapa tahun terakhir.
Kasus pemerkosaan terus terjadi di India dan pelaku tidak pandang bulu memilih korban, perempuan lokal ataupun turis mancanegara. (Reuters/Anindito Mukherjee)
New Delhi, CNN Indonesia -- Wanita Jepang itu diculik oleh pemandu wisata India dan disekap di ruang bawah tanah selama sebulan hingga ia akhirnya melarikan diri akhir Desember lalu.

Peristiwa itu disebut sebagai insiden “memalukan” oleh menteri pariwisata India, Mahesh Sharma.

Laporan dari India menunjukkan bahwa penculiknya adalah bagian dari geng pemandu wisata yang pertama kali berteman dengan wisatawan kemudian mengeksploitasi mereka secara seksual dan beroperasi di tiga negara bagian: Bengal, Bihar dan Uttar Pradesh.

Dikutip dari Telegraph, Mahesh Sharma mengatakan kepada wartawan pada akhir pekan bahwa insiden itu menjadi perhatian serius pemerintah India.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hanya mendapatkan 6,9 juta wisatawan dalam setahun jadi itu adalah masalah yang memprihatinkan bagi kami. (Kami harus)  mengurus keamanan wisatawan," katanya kepada jaringan berita India, CNN-IBN.

Lima orang yang terlibat penyekapan dan pemerkosaan itu telah ditangkap.

Turis Jepang berusia 22 tahun yang merupakan seorang peneliti itu menghabiskan waktu di Kolkata setelah mengunjungi kuil Bodh Gaya, yang merupakan tempat Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon pada abad keenam sebelum masehi.

Kasus ini adalah yang terbaru yang menjadi berita utama di media India setelah beberapa kasus serupa dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2010, tiga orang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pemerkosaan geng terhadap seorang turis Jepang yang menumpangi tuk tuk untuk membawanya dari Bodh Gaya ke stasiun kereta api terdekat.

Seorang pengendara sepeda Swiss diperkosa di Delhi pada 2013 dan seorang wanita Denmark berusia 51 tahun diserang dan diperkosa pada Januari tahun lalu.

India ingin meningkatkan pangsa wisatawan mancanegara sebanyak satu persen pada 2016, para pejabat mengatakan, yang sesungguhnya merupakan angka yang kecil untuk sebuah negara besar seperti India.

India memperkenalkan sistem visa on arrival untuk 40 negara, termasuk Amerika Serikat, awal tahun ini dalam upaya untuk membuat perjalanan India lebih mudah.

Solusi tak tepat

Pekan ini, Sharma mengumumkan rencana untuk menyediakan cadangan gerbong kereta murni bagi wisatawan yang telah memesan di muka, dengan fasilitas yang lebih baik dan mungkin akan dilengkapi dengan kamera keamanan.

Upaya lain untuk membuat wisatawan lebih aman telah menjadi wacana tapi menarik kritik karena tidak bisa dijalankan atau solusi yang diberikan ganjil alias tidak tepat.

Pada musim panas 2013, Dewan Penasehat Pariwisata Nasional mengeluarkan lencana untuk pengemudi taksi dan pemandu wisata yang bertuliskan ”Saya menghormati wanita”. Tindakan itu, menurut ahli India Gill Charlton "isyarat sia-sia”.

Saran terbaru dari Kementerian Luar Negeri India mengatakan: "Perempuan harus berhati-hati ketika bepergian di India. Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan gadis-gadis muda dilaporkan meningkat; serangan seksual baru-baru ini terhadap pengunjung perempuan di kawasan wisata dan kota menunjukkan bahwa perempuan asing juga berisiko.

Serangan seksual serius yang melibatkan turis perempuan Polandia, Jerman dan Denmark dilaporkan pada 2014 dan di Januari 2015 seorang wanita Jepang diculik dan diserang secara seksual dekat Bodh Gaya. Wisatawan perempuan harus berhati-hati ketika bepergian di India bahkan jika mereka bepergian dalam kelompok."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER