Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengecam keras serangan teroris di kantor majalah mingguan satir Charlie Hebdo di Paris, Perancis, pada Rabu (7/1).
"Duka cita yang mendalam kami sampaikan kepada keluarga korban," ujar Retno dalam pidato Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI 2015, Kamis (8/1).
Retno mengaku sudah menerima laporan dari Kedutaan Besar RI di Paris dan Konsulat Jenderal RI di Marseille dan tidak ada korban WNI akibat serangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin sore saya menerima kabar serangan ini dari KBRI di Paris dan KJRI di Marseille dan mereka sudah memeriksa tidak ada WNI," ujar Retno menegaskan.
Meskipun demikian, Retno mengatakan kedutaan di Paris telah memberikan peringatan bagi WNI di Paris, khususnya dan Perancis untuk meningkatkan kewaspadaannya.
"Yang dilakukan oleh kedutaan kita hanya memberikan
warning kepada warga kita yang tinggal di sana dan telah memberikan nomor
hotline supaya jika dibutuhkan sewaktu-waktu mereka dapat menghubungi kami," ujar Retno kepada wartawan.
Serangan ke kantor majalah Charlie Hebdo terjadi pada siang hari, Rabu (7/1), waktu Perancis di kota Paris.
Sebanyak 12 orang yang terdiri dari kartunis dan para redaksi serta polisi tewas akibat serangan ini.
Majalah Charlie Hebdo seringkali menuai kontroversi setelah menggambar kartun Nabi Muhammad.
Dua orang pelaku masih buron, sementara seorang lainnya telah menyerahkan diri.
Selain dari Indonesia dan negara-negara Arab lainnya, kecaman juga datang dari lembaga keagamaan Islam, salah satunya dari Al-Azhar di Mesir.
(den/stu)