PENEMBAKAN DI PARIS

Presiden Perancis Tetapkan Tiga Hari Berkabung

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 08 Jan 2015 16:32 WIB
Bendera di gedung-gedung pemerintahan juga dikibarkan setengah tiang atau diikat dengan kain hitam sebagai bentuk berkabung tewasnya 12 orang.
Bendera setengah tiang berkibar di Istana Elysee, Paris, sebagai bentuk berkabung pada tewasnya 12 orang dalam penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo. (Reuters/Philippe Wojazer)
Paris, CNN Indonesia -- Presiden Perancis Francois Hollande menetapkan tiga hari berkabung menyusul penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo. Bendera di gedung-gedung pemerintahan juga dikibarkan setengah tiang atau diikat dengan kain hitam.

Hari berkabung ini adalah yang kelima kalinya digelar di Perancis dalam 50 tahun terakhir.

Dalam pernyataannya, Presiden Perancis Francois Hollande menyerukan persatuan rakyat yang menurutnya adalah "senjata terbaik." Hollande juga memuji keberanian Charlie Hebdo dalam menjunjung kebebasan pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada yang bisa memisahkan kita, jangan ada yang memisahkan kita. Kebebasan akan lebih kuat dibanding sikap barbar," kata Hollande, dikutip Reuters.

Penyerangan kantor media Charlie Hebdo menewaskan 12 orang, termasuk pemimpin redaksi Stephane Charbonnies dan para kartunis Jean Cabut, Georges Wolinski dan Bernhard Verlhac. Dua orang polisi juga menjadi korban.

Media tersebut kerap menuai kontroversi lantaran membuat karikatur Nabi Muhammad. Kantornya di kota Paris juga pernah menjadi sasaran penyerangan bom Molotov pada 2011 karena dianggap menghina umat Islam.

"Melalui pengaruh dan sikap independen, majalah ini telah menyentuh generasi ke generasi di Perancis. Kami akan terus mempertahankan pesan kebebasan ini atas nama mereka," kata Hollande.

Tiga orang pelaku diidentifikasi oleh polisi. Dua di antaranya adalah kakak beradik Said Kouachi, 34, dan Cherif Kouachi, 32, dan pemuda 18 tahun bernama Hamyd Mourad.

Mourad telah menyerahkan diri ke polisi, sementara dua tersangka lainnya masih dalam pengejaran. Menurut aparat, keduanya sangat berbahaya dan masih memegang senjata mematikan.

(den/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER