PENEMBAKAN DI PARIS

Paris Berkabung, Menara Eiffel Matikan Lampu

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Jumat, 09 Jan 2015 13:43 WIB
Menara ikon kota Paris itu gelap gulita, sementara puluhan orang menyalakan lilin di kaki Eiffel, berkumpul semalaman mengenang korban penembakan.
Menara ikon kota Paris itu gelap gulita, sementara puluhan orang menyalakan lilin di kaki Eiffel, berkumpul semalaman mengenang korban penembakan. (Reuters)
Paris, CNN Indonesia -- Menara Eiffel di Paris, Perancis, mematikan lampu pada Kamis malam sebagai bentuk berkabung atas penembakan di kantor Charlie Hebdo yang menewaskan 12 orang pada Rabu lalu. Beberapa jam sebelumnya, seluruh warga di Perancis mengheningkan cipta selama satu menit.

Saat menara ikon kota Paris itu gelap gulita, puluhan orang menyalakan lilin di kaki Eiffel, mengangkat poster dan berkumpul semalaman di depan altar untuk mengenang para korban.

Sebelumnya saat mengheningkan cipta, warga Paris menundukkan kepala di bawah payung, ditingkahi oleh rintik hujan, sementara suara bel di Katedral Notre Dame membahana ke seantero ibukota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak takut. Malam ini saya di sini dan jika besok saya harus di sini, saya tidak peduli jika ada yang datang dan ingin berbuat jahat. Saya tidak takut mati," kata seorang warga Paris, Lesley Martin.

Presiden Perancis Francois Hollande mulai Kamis. Bendera di gedung-gedung pemerintahan juga dikibarkan setengah tiang atau diikat dengan kain hitam.

Hari berkabung ini adalah yang kelima kalinya digelar di Perancis dalam 50 tahun terakhir.

Seorang wartawan dari harian Ouest France, Isabelle Bordes, mengatakan turut dalam aksi di menara Eiffel sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan berpendapat.

"Kami ada di sini untuk Charlie, untuk wartawan yang tewas kemarin, dan juga para wartawan yang masih hidup," ujar Bordes.

Dia mengaku bangga dengan warga kotanya yang kompak turun ke jalan untuk melawan ekstremisme. Bahkan aksi serupa juga digelar di desa kelahirannya, Granville di Normandy.

"Di sana hanya ada 13 ribu orang, dan 400 di antara mereka turun dalam aksi. Saya sangat bangga pada kota kecil saya," kata Bordes.
Sumber: CNN (den/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER