ANCAMAN ISIS

Di Suriah Hampir Setahun, Pria Jerman Ditangkap

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 11 Jan 2015 18:15 WIB
Pria berkewarganegaraan Jerman ditangkap setelah ia kembali dari Suriah sejak Oktober 2013 hingga November 2014.
Berada di Suriah hampir setahun, pria Jerman ditahan oleh polisi. (Ilustrasi/Reuters/Mahmoud Hebbo)
Berlin, CNN Indonesia -- Kepolisian Jerman menagkap seorang pria yang diduga seorang pendukung ISIS yang belum lama kembali dari Suriah.

Menurut jaksa federal pada Minggu (11/1), kepolisian juga menggrebek apartemennya di negara bagian North Rhine-Westphalia.

Penangkapan itu sendiri terjadi pada Sabtu (10/1) di kota Dinslaken.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tersangka, pria 24 tahun , yang memiliki kewarganegaraan Jerman, diduga telah bergabung dengan ISIS saat ia tinggal di Suriah sejak Oktober 2013 sampai November 2014, kata juru bicara jaksa penuntut umum federal.

Meskipun begitu, tidak ada indikasi bahwa pria yang diidentifikasi sebagai Nils D. memiliki rencana konkret untuk menyerang dan ada juga tidak ada hubungannya dengan serangan teroris di Charlie Hebdo, Paris, yang menewaskan 17 orang, ia melanjutkan.

Seperti negara-negara Eropa barat lainnya, Jerman sedang berjuang untuk menghentikan radikalisasi pemuda Muslim, beberapa di antaranya ingin menjadi pemberontak di Suriah atau Irak.

Pejabat juga khawatir bahwa mereka akan kembali untuk merencanakan serangan di negara asalnya.

Otoritas intelijen Jerman memperkirakan terdapat setidaknya 550 orang yang telah meninggalkan Jerman untuk ke Suriah dan sekitar 180 telah kembali. Mayoritas dari mereka berada di bawah investigasi kriminal.

Serangan mematikan di majalah satire Perancis, Charlie Hebdo pada rabu (7/1), telah memicu kekhawatiran adanya serangan serupa di negara-negara Eropa lainnya.

Menurut sebuah laporan di media terkemuka Jerman,  Bild am Sonntag, badan-badan intelijen Barat telah menyadap percakapan anggota senior ISIS yang mengatakan serangan Paris adalah awal dari serangkaian serangan di Eropa.

Sebelumnya pada Minggu, gedung dari surat kabar Jerman Hamburger Morgenpost menjadi sasaran serangan pembakaran dan dua tersangka ditangkap, kata polisi.

Seperti banyak surat kabar lain di Eropa, Hamburger Morgenpost mempublikasikan kembali kartun Charlie Hebdo setelah serangan di Paris.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER