PENEMBAKAN PERANCIS

Kesaksian Pria yang Bersembunyi Saat Kouachi Dikepung

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 18:13 WIB
Lilian Lepère bersembunyi dari Kouachi bersaudara dengan meringkuk di bawah wastafel selama delapan jam di kantor percetakan di Dammartin-en-Goële.
Kouachi bersaudara merupakan pelaku penembakan di kantor majalah kontroversial Charlie Hebdo di Paris, Perancis, Rabu (7/1). (REUTERS/Paris Prefecture de Police/Handout)
Paris, CNN Indonesia -- Lilian Lepère, 26 tahun, tengah berada dalam kantor perusahaan percetakan di kawasan industri Dammartin-en-Goële, ketika Said dan Cherif Kouachi tengah menduduki kantor tersebut untuk bersembunyi dari kejaran polisi.

Lepère, yang berprofesi sebagai desainer grafis, harus bersembunyi di bawah wastafel di kantor tersebut selama delapan jam, sehingga tidak diketahui oleh Kouachi bersaudara.

Seperti diberitakan media Inggris, The Independent, Lepère mengatakan dia tidak melihat apa-apa dari tempat persembunyiannya. Lepère hanya mendengar suara dari dua kakak-beradik itu, ketika salah satu dari mereka membuka pintu lemari yang berada di dekat persembunyian Lepère.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama delapan jam meringkuk di ruang sempit, Lepère berhasil menghubungi polisi dengan telepon genggamnya untuk mengirimkan informasi tentang lokasi dan tindakan Kouachi bersaudara.

Selama penyanderaan dan pengepungan di kantor tersebut, "Saya mengikuti petunjuk dari (polisi) yang akan menyelamatkan saya. Pada saat polisi mulai melakukan serangan, saya hanya berharap dapat bebas," kata Lepère kepada media lokal, France Info TV.

"Karena sudah delapan jam, saya berharap mereka (polisi) untuk melakukan serangan. Saya merasakan sakit di seluruh tubuh, terutama di bokong, kaki, punggung, dan di hampir seluruh tubuh," kata Lepère melanjutkan.

Dalam wawancara tersebut, Lepère mengucapkan terima kasih kepada manajer perusahaan percetakan, Michel Catalano, yang telah memperingatkan akan kedatangan Kouachi bersaudara.

"Saya merasa beruntung dan senang melihat keluarga saya," kata Lepère ujar insiden tersebut.

Kouachi bersaudara merupakan pelaku penembakan di kantor majalah kontroversial Charlie Hebdo di Paris, Perancis, Rabu (7/1). Polisi berhasil menembak mati Kouachi bersaudara dua warga Perancis keturunan Aljazair, melalui pengepungan di kawasan Dammartin-en-Goele, 40km sebelah timur laut pusat kota Paris, pada Jumat (9/1).

Sementara, pelaku serangan lainnya, Amedy Coulibaly berhasil juga ditembak mati ketika melakukan penyanderaan di toserba Yahudi, Hyper Cacher, di Porte de Vincennes, Paris timur, pada Jumat (9/1). Sebanyak empat sandera tewas dan 15 sandera lainnya selamat dalam serangan ini.

Namun, kekasih Coulibaly, Hayat Boumeddiene, berhasil melarikan diri. Hingga saat ini, wanita ini masih diburu kepolisian Perancis dan diyakini berada di Suriah. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER