ANTI-IMIGRAN EROPA

Merkel: Intoleransi dan Diskriminasi Tak Diterima di Jerman

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 22:34 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan pemerintah akan berusaha keras memerangi intoleransi dan diskriminasi yang diperlihatkan kelompok PEGIDA.
Protes menentang imigrasi yang dilakukan oleh PEGIDA semakin banyak diikuti oleh warga Jerman. (Reuters/Fabrizio Bensch)
Berlin, CNN Indonesia -- Sehari setelah menyebut Islam bagian dari Jerman, Kanselir Angela Merkel mengatakan pemerintahnya akan mempergunakan seluruh sumber daya yang ada untuk memerangi intoleransi dan diskriminasi.

Merkel menyebut pengucilan kelompok tertentu dari masyrakat “tercela secara kemanusiaan”.

Pernyaan Merkel ini dikeluarkan setelah 25 ribu pengunjuk rasa anti-Islam berpawai di kota Dresden menuntut peraturan imigrasi yang lebih keras dan penghentian multi-kebudayaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Yang kita perlu lakukan sekarang adalah mempergunakan semua sumber daya yang kami miliki sebagai negara berkonstitusi untuk memerangi intoleransi dan kekerasan,” kata Merkel di Berlin, Selasa (13/1).

Diperkirakan hampir 100 ribu orang ikut serta dalam demonstrasi tandingan menentang rasisme di seluruh wilayah Jerman pada Senin (12/1).

Dan gerakan yang berpusat di Dresden bernama PEGIDA atau Patriot Eropa Melawan Islamisasi Barat, diikuti lebih sedikit orang.

Tetapi aksi ini menjadi tantangan politik bagi Merkel.

Partai konservatif pimpinannya meliputi kubu yang skeptis dengan imigrasi dan anggota-anggota partai sayap kanan yang baru bernama Alternatif bagi Jerman, AfD, yang beraliansi dengan PEGIDA.

Satu jajak pendapat yang dilakukan oleh Yayasan Bertelsmann memperlihatkan bahwa 57 persen warga non-Muslim jerman merasa terancam dengan Islam, dan jajak pendapat ini diambil sebelum serangan militan Islam di Paris yang menewaskan 17 orang.

Sebelum ikut dalam pawai mengenang korban Paris yang diadakan oleh kelompok-kelompok Muslim di Berlin, Merkel mengeluarkan penolakan terkerasnya terhadap PEGIDA dan simpatisan kelompok ini.

“Mengucilkan sekelompok orang karena kepercayaan mereka, tidak sesuai dengan kebebasan negara tempat kita tinggal. Perilaku itu tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar kita. Dan tercela secara kemanusiaan,” kata Merkel.

“Xenophobia, rasisme, esktrimise tidak pantas ada di sini. Kita berjuang untuk memastikan perilaku itu tidak akan diterima ditempat lain.”

Pernyataan Merkel Pada Senin (12/1) bahwa “Islam bagian dari Jerman” menjadi berit utama sejumlah besar media utama.

Pernyataan ini dikritik beberapa politisi, seperti Wolfgang Bosbach, anggot veteran partai Kristen Demorkat, CDU.

“Islam mana yang dia maksud? Apakah meliputi juga fundamentalis?,” kata Bosbach ke koran Saarbruecker Zeitung. “Jerman memiliki tradisi budaya Yahudi-Kristen, bukan Islam.”
Angela Merkel mendapat tantangan dari anggota partainya ketika menyatakan Islam bagian dari Jerman. (Reuters/Hannibal Hanschke)
Jerman yang memiliki tingkat kelahiran paling rendah di Eropa, menghadapi krisis demografi dalam beberapa dekade mendatang dan pemerintahan Merkel mendorong imigrasi untuk mengatasinya.

Pada 2013, jumlah imigrasi di Jerman mencapai 437 ribu orang yang kebanyakan berasal dari Eropa Timur, dan merupakan tingkat tertinggi dalam 20 tahun.

Jerman juga menerima hingga 200 ribu pencari suaka tahun lalu, yang kebanyakan berasal dari Suriah.

Di negara ini diperkirakan terdapat sekitar empat juta Muslim yang sebagian besar berasal merupakan keturunan Turki. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER