ANTI-IMIGRAN EROPA

Merkel: Islam adalah Bagian dari Jerman

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 02:11 WIB
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan Islam bagian dari Jerman yang merupakan penolakan tegas gerakan anti-imigran yang terjadi di kota-kota Jerman.
Pemerintah Jerman terus menolak aksi demonstrasi menentang imigrasi yang diselenggarakan di kota-kota Jerman. (Reuters/Wolfgang Rattay)
Berlin, CNN Indonesia -- Kanselir Jerman mengatakan bahwa Islam “bagian dari Jerman”, yang merupakan penolakan tegas terhadap para pengunjuk rasa anti-imigrasi di Dresden dan sejumlah kota lain.

Kanselir berhaluan konservatif ini merujuk pada pernyataan mantan presiden Jerman Christian Wulff, yang pada 2010 mengatakan bahwa Islam adalah bagian dari Jerman dan menyebabkan perdebatan senig.

“Mantan presiden Wulff mengatakan Islam bagian dari Jerman. Itu benar dan saya sepakat dengan pendapat itu,” ujar Merkel dalam jumpa pers berdama Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merkel juga mendesak agar semua agama melakukan dialog.

Pernyataan Kanselir Jerman ini dikeluarkan hanya beberapa jam sebelum gerakan bernama PEGIDA atau Patriot Eropa Menentang Islamisasi Barat, melakukan aksi mereka di sejumlah kota Jerman.

Aksi demonstrasi yang pertama kali dilakukan di Dresden dikalahkan oleh aksi demonstrasi yang menentangnya.

Merkel mengatakan aksi protes PEGIDA dilaksanakan oleh orang-orang yang memiliki “kebencian di dalam hati mereka”.

Kanselir Jerman ini menegaskan pemerintahnya berupaya sekuat tenaga agar para pendatang bisa berintegrasi dengan baik ke dalam masyarakat Jerman tanpa memandang agama yang mereka peluk.

Hampir dua pertiga dari empat juta Muslim di Jerman berasal dari Turki, dan setengahnya merupakan warga negara Jerman.

Tetapi Merkel mengakui perlunya dialog antar agama yang lebih baik dan memuji umat Muslim yang secara terbuka menolak pengunaan kekerasan setelah aksi serangan di Paris, dan dia menyebut Turki sebagai sekutu dalam memerangi terorisme.

Davutoglu dan Merkel mengumumkan bahwa kedua pemerintah akan memulai konsultasi rutin Jerman- Turki dimana kabinet bertemu setahun sekali dan hanya dilakukan dengan sekutu-sekutu dekat Jerman seperti Israel dan Perancis.

Merkel dan politisi Jerman lain akan ikut serta dalam aksi duka di Gerbang Bradenburg, Berlin pada Selasa (13/1).

Acara ini diadadakan oleh organisasi-organisasi Muslim untuk mengenang korban serangan militan Islamis di Paris.

Sementara itu, Davutoglu mengatakan penting memerangi segala bentuk islamophobia di Jerman.

Di Berlin, perdana menteri Turki ini mengatakan jika negaranya diterima sebagai anggota Uni Eropa di masa depan, akan terlihat pesan yang kuat tentang bagimana Muslim dan Kristen bisa hidup berdampingan dalam damai di Eropa.

“Jika Turki sebagai negara sekular dan moderat tidak diterima menjadi anggota Uni Eropa karena prasangka budaya, yang muncul adalah pesan negatif bagi warga Eropa,” ujarnya. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER