Paris, CNN Indonesia -- Lasana Bathily merisikokan dirinya sendiri ketika ia melindungi warga Yahudi dalam drama penyanderaan di swalayan Yahudi dalam rentetan kekerasan di Perancis minggu lalu.
Pria Muslim dari Mali itu, menyembunyikan sekelompok orang di lemari pendingin swalayan di ruang bawah, ketika Amedy Coulibaly—pelaku teror yang tewas setelah ia membunuh empat sandera—menahan para pengunjung swalayan di lantai atas dan mengancam akan membunuh siapapun yang mencoba bersembunyi di lantai bawah.
Kini atas jasanya, pemerintah Perancis membantunya, dengan memberikannya hak kewarganegaraannya.
Bathily yang masih berkewarganegaraan Mali itu mengajukan permohonan warga negara di Perancis pada Juli lalu dan proses itu akan dipercepar, menurut Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve pada Kamis (14/1). Cazeneuve sendiri akan mengadakan seremoni dalam untuk kewarganegaraannya pada Selasa (20/1) mendatang, dikutip dari
CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bathily, yang mengatakan kepada TV Perancis, BFMTV, bahwa ia adalah Muslim taat, saat itu mematikan lemari pendingin, mematikan lampu dan menyuruh semua orang untuk diam.
“Saya sendiri yang keluar, naik lift dan ke atas,” kata pria berumur 24 tahun itu kepada mereka yang berada di dalam lift.
Bathily mengatakan ia lalu ke atas setelah penyandera memerintahkan semua orang naik ke atas.
“Atau dia akan membunuh semua orang yang masih berada di bawah,” katanya.
Jadi Bathily ke atas, dengan menggunakan lift barang. Namun ia tidak pergi menuju penyandera, melainkan keluar swalayan.
Polisi mendekatinya di sana dan ia mengatakan lokasi lemari pendingan dan detil siapa yang ada di sana.
Aksi itu menyelamatkan jiwa para sandera dan ketika mereka keluar, para sandera mengucapkan selamat pada Bathily.
Media-media Perancis menceritakan kembali apa yang dilakukan oleh Bathily dan menyanjungnya sebagai pahlawan. Koran L’Express membuat berita tentang Bathily, “Lassana Bathily, Muslim Mali, pahlawan dalam penyanderaan di Vincennes.”
Orang-orang dari seluruh dunia juga menyanjung Bathily, dengan
300 ribu petisi meminta ia diberikan penghargaan Legion d’Honneur, sebuah penghargaan prestise yang diberikan kepada mereka yang melakukan hal yang luar bidas di Perancis.
“Bahkan dalam kegelapan dan kesedihan, selalu ada cahaya di suatu tempat,” tulis petisi yang diprakarasi oleh Thiaba Bruni. “Dalam kasus ini, Lassana Bathily.”
Reaksi positif juga berdatangan di media sosial lain seperti Twitter dan Facebook.