KRISIS UKRAINA

AS: Usul Putin Soal Ukraina Legitimasi Pendudukan

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 22 Jan 2015 08:45 WIB
Amerika Serikat menuduh Rusia mencoba melegitimasi pecaplokan wilayah Ukraina yang dikuasai oleh kelompok separatis melalui usul perdamaian yang diajukan Putin.
Militer Ukraina bersiap menuju daerah konflik yang menandai peningkatan kekerasan antara pasukan pemerintah dan kelompok separatis. (Reuters/Alexander Ermochenko)
New York, CNN Indonesia -- Amerika Serikat mengkritik usul perdamaian baru Ukraina yang diajukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai cetak biru pendudukan militer di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak dukungan Moskow.

“Rencana ini hanya mencari legitimasi pencaplokan wilayah oleh kaum separatis yang terjadi September lalu serta penempatan personel dan peralatan militer Rusia di wilayah Ukraina,” ujar Samantha Power, duta besar AS untuk PBB, kepada Dewan Keamanan para Rabu (21/1).

“Mari kita buang penutup dari rencana perdamaian Putin itu dan menyebutnya sebagai rencana pendudukan Rusia,” ujarnya dalam pertemuan khusus 15 anggota DK-PBB untuk membahas krisis Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin mengajukan usul untuk mengakhiri konflik yang telah menewaskan lebih dari 4.800 orang sejak April lalu ini kepada Presiden Petro Poroshenko minggu lalu.

Namun Moskow mengatakan pada Minggu (18/1) bahwa Poroshenko menolak usul tersebut.

Juru bicara Putin mengatakan usul itu meminta gencatan senjata antara pasukan pemerintah dan milisi separatis di Ukraina Selatan dan menarik persenjataan berat kedua kubu.

Power mengatakan itu adalah “rencana yang akan membuat Rusia bebas dari komitmen yang dibuatknya di Minsk untuk menarik tentara dan menyerahkan perbatasan internasional kepada Ukraina.”

Berkali-kali Presiden Putin menawarkan bendera putih perdamaian dengan satu tangan, sementara tangan yang lain mengerahkan rudal dan tank dalam konflik,” ujar Power.

Duta besar Amerika ini merujuk pada kesepakatan damai mengakhiri perang yang dicapai di Minsk, Belarus, September lalu.

Duta Besar Rusia Vitaly Churkin menyalahkan Kiev atas peningkatan kekerasan yang terjadi belakangan dan mengatakan Moskow menjamin “kepatuhan penuh terhadap kesepakatan Minsk.”

Sementara itu Duta Besar Lithuania Raimonda Murmokaite mengatakan “tujuan Rusia menulis ulang kesepakatan Minsk agar menjadi legitimasi dan penerimaan pencaplokan wilayah oleh kaum separatis menunjukkan dukungan penuh Kremlin terhadap para penjahat itu.”

Rencana perdamaian Minsk mengatur satu gencatan senjata dan penarikan tentara dan peralatan militer asing dari Ukraina.

Gencatan senjata yang disepakati itu berjalan dengan rentan dan ratusan orang tewas sejak September yang menurut Kiev melibatkan tentara reguler Rusia. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER