Bauchi, CNN Indonesia -- Kelompok militan Boko Haram membebaskan sekitar 190 orang tawanan yang mereka culik di Sabtu (24/1) dini hari.
Orang-orang yang mereka bebaskan itu telah kembali ke desa mereka di wilayah Yobe, sementara yang lain masih berada di tangan Boko Haram.
“Mereka yang dibebaskan akan dipertemukan dengan pemerintah pada hari Minggu (25/1) untuk diberikan bantuan karena rumah-rumah mereka sudah dihancurkan dan dibakar oleh Boko Haram ketika mereka menyerang desa Katarko,” kata Goni Mali, pemuka adat di Katarko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdullahi Bego, juru bicara gubernur daerah Yobe,mengatakan Boko Haram membebaskan pemuda, wanita dan anak-anak yang mereka culik pada 6 Januari lalu. Setidaknya 20 orang lagi masih ditahan Boko Haram.
Beberapa dari mereka yang dibebaskan mengatakan Boko Haram melepaskan mereka setelah mereka menolak untuk tunduk pada aturan kelompok militan itu.
“Mereka mengatakan karena kalian menolak untuk menerima metode pengajaran religius kami, pergi dan ikuti kaum “kafir”, kami dengan ini memerintahkan kalian untuk pergi,” kata salah satu wanita.
Boko Haram sudah melakukan pemberontakan selama lima tahun untuk mendirikan negara Islam di Nigeria. Negara bagian Borno adalah yag terkena dampak terparah, diikuti Adamawa dan Yobe.
Boko Haram telah secara rutin melakukan penculikan termasuk beberapa warga negara asing. Minggu lalu, seorang warga negara Jerman yang diculik di Adamawa pada Juli dibebaskan di Kamerun.