Berlin, CNN Indonesia -- Dalam satu pekan terakhir, kelompok Patriot Eropa Menentang Islamisasi Barat, atau PEGIDA kembali kehilangan kepemimpinan. Setelah pendiri dan pemimpin PEGIDA sebelumnya, Lutz Bachmann mengundurkan diri akibat skandal foto bergaya Hitler, kini giliran Kathrin Oertel, yang menggantikan Bachman, mundur dari kelompok sayap kanan Jerman yang gencar menyerukan gerakan anti-Islam dan anti-imigran tersebut, pada Rabu (28/1).
Pengunduran diri Oertel, dan sejumlah anggota lainnya, diumumkan pada laman akun media sosial Facebook resmi milik PEGIDA.
Oertel mengundurkan diri dengan alasan tidak tahan dengan tekanan media yang begitu besar kepadanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam akun Facebook, PEGIDA menyatakan bahwa Oertel mundur "karena terjadi permusuhan besar, ancaman dan kerugian karir" dengan menjadi pemimpin kelompok yang berbasis di Dresden tersebut.
"Bahkan wanita terkuat pun tahu saatnya untuk berhenti ketika para fotografer dan orang tak dikenal lainnya tak berhenti memfoto dan menyelinanp ke dalam rumahnya pada tengah malam," tulis PEGIDA di laman Facebook, dikutip dari Reuters, Rabu (28/1).
Meskipun kehilangan dua pemimpin dalam satu pekan, PEGIDA menyatakan tujuan dan ideologi mereka tetap sama dan tak akan berubah.
"PEGIDA akan tetap berlanjut meskipun tanpa Bachmann," kata Oertel, ketika menggantikan Bachmann, pekan lalu.
Bachmann mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu (21/1) lalu setelah harian Bild menempatkan foto Bachmann bergaya Hitler, lengkap dengan kumisnya, di halaman depan. Foto tersebut diambil dari laman Facebook Bachmann sendiri.
Bachman, yang pernah menyebut imigran sebagai "bajingan", kini dalam proses penyelidikan karena foto bergaya Hitler, yang dinilai menyulut kebencian.
Bachmann, 41 tahun, seorang desainer grafis yang pernah dipenjara selama tiga tahun karena serangkaian perampokan, memasuki dunia politik Jerman dengan menginisiasi aksi unjuk rasa mingguan di timur kota Dresden demi menegakkan "nilai-nilai Jerman".
Selain perampok, dia juga pernah didakwa atas penyalahgunaan narkoba. Namun Bachmann berdalih bahwa kisah masa lalunya diungkit oleh lawan politik untuk mendiskreditkannya.
Awal pekan lalu, terdapat laporan bawa jumlah pengunjuk rasa PEGIDA berkurang setelah Bachmann tersandung kasus foto kontroversial tersebut. Selain itu, massa pendukung multi ras yang ingin menyambut imigran juga tak kalah banyak.
(ama)