Cologne, CNN Indonesia -- Rencana untuk membangun kendaraan pawai bertema Charlie Hebdo batal dilaksanakan di sebuah karnaval di Jerman karena alasan keselamatan.
Kendaraan pawai tersebut rencananya menggambarkan para kartunis tengah memaksakan pensil mereka ke dalam laras senjata para ekstremis.
Menjelaskan pembatalan rencana ini, panitia karnaval di Cologne menyatakan mereka ingin mempertahankan suasana hati para pengunjung agar tetap damai dan tidak diliputi rasa takut dan kegusaran yang mungkin terjadi jika mereka mempertunjukkan kendaraan pawai bertema Charlie Hebdo itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin semua pengunjung, penduduk setempat dan peserta Karnaval Rose pada Senin mendatang bebas dan mendapatkan pengalaman karnaval yang menyenangkan tanpa ada kekhawatiran," kata penyelenggara karnaval, dalam pernyataan resmi yang diterima Reuters, Kamis (29/1).
"Kami tidak ingin membuat kendaraan pawai yang satire, yang dapat menghapus keinginan untuk bersenang-senang dan mengapresiasi," bunyi pernyataan tersebut.
Meskipun demikian, panita penyelenggara menyatakan mereka sebelumnya telah mendapatkan izin dari pihak berwenang bahwa kendaraan tersebut tidak berbahaya dan tidak menimbulkan potensi konflik.
Para penyelenggara juga menyatakan mereka akan kekurangan orang yang bersedia untuk menjalani kendaraan pawai Charlie Hebdo.
Rencana membangun kendaraan pawai Charlie Hebdo ini terpilih sebagai salah satu kendaraan pawai yang diminati dalam pemungutan suara di internet.
Parade kendaraan pawai adalah acara puncak dalam Karnaval Rose yang dilaksanakan di Cologne. Sebelumnya, parade yang berlangsung sepanjang 7 km ini menampilkan kendaraan pawai satire, dengan mengolok-olok politisi dan peristiwa global.
Dengan mengendarai kendaraan pawai, para partisipan melemparkan permen dan coklat kepada massa yang sebelumnya mencapai 1,2 juta orang.
Sementara, kota Cologne adalah kota terbesar keempat Jerman yang berlokasi di jantung wilayah tradisional Katolik, Rhineland, yang memiliki populasi lebih dari 1 juta orang. Populasi umat Muslim di kota tersebut relatif cukup banyak.
(ama/stu)