Penyandera di Swalayan Paris Merekam Aksinya

Amanda Puspita Sari/CNN | CNN Indonesia
Sabtu, 31 Jan 2015 13:57 WIB
Salah satu pelaku serangkaian serangan di Paris, Amedy Coulibaly, ternyata meluncurkan serangan penyanderaan sembari merekam aksinya.
Amedy Coulibaly merupakan satu dari tiga pria bersenjata yang melakukan serangan tiga hari di Paris pada awal Januari lalu. (Social Media Website via Reuters TV)
Paris, CNN Indonesia -- Salah satu pelaku serangkaian serangan di Paris, Amedy Coulibaly, ternyata meluncurkan serangan penyanderaan sembari merekam aksinya.

Menurut laporan reporter keamanan nasional, Eric Pelletier, di majalah Perancis L'Express, Amedy Coulibaly merekam aksi penyanderaan yang dia luncurkan di swalayan Yahudi, Hyper Cacher, pada Jumat (9/1) lalu.

Mengutip sumber Perancis dekat dengan penyelidikan, Pelletier menulis di artikelnya bahwa saat penyanderaan berlansgung, Coulibaly melekatkan sebuah kamera GoPro pada tubuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamera tersebut berhasil merekam drama penyanderaan selama tujuh menit, termasuk di saat dia membunuh tiga orang sandera.

Coulibaly bahkan menggunakan komputer yang di berada di dalam swalayan tersebut untuk mengirimkan salinan video serangan melalui email sebelum dia akhirnya berhasil ditembak mati oleh polisi.

Pelletier menyatakan bahwa para penyidik di Perancis telah melihat rekaman ini. Dikutip dari CNN, informasi baru ini pun dikonfirmasi oleh sumber intelijen Amerika Serikat yang menolak disebutkan namanya.

"Ada kemungkinan kuat bahwa video ini mungkin telah dikirim langsung ke penerima dan bukan ke media tradisional," kata seorang penyidik ​yang tak ingin identitasnya diungkap.

Sumber tersebut mengatakan bahwa penyidik dari Perancis telah memeriksa video dari komputer yang berada di swalayan tersebut, untuk mengetahui apakah ada yang membantu Coulibaly meluncurkan serangan tersebut.

Beberapa sandera yang berhasil selamat dari serangan tersebut menyatakan bahwa Coulibaly sempat mencoba menghubungkan komputernya ke internet, namun gagal.

Coulibaly kemudian  memaksa seorang sandera untuk membantunya menggunakan komputer yang berada di dalam swalayan. Coulibaly kemudian memasukkan kartu memori ke dalam komputer dan nampaknya memanipulasi video dan gambar tersebut, dan mengirimkannya lewat email.

Sebelum meluncurkan penyanderaan di Hyper Cacher, Coulibaly juga pelaku serangan penembakan yang menewaskan seorang polisi wanita di, Montrouge, Paris selatan, pada Kamis (8/1). 

Sebelumnya, beredar juga video berdurasi tujuh menit yang memperlihatkan Coulibaly menyatakan kesetiaannya kepada ISIS.

Hingga saat ini, polisi masih mencari Hayat Boumeddiene, istri dari Coulibaly, yang diyakini berada di Suriah.

Coulibaly merupakan satu dari tiga pria bersenjata yang melakukan serangan tiga hari di Paris pada awal Januari lalu. Kedua pelaku lainnya, Said dan Cherif Kouachi melancarkan penembakan di kantor majalah satire Charlie Hebdo, dan menewaskan 12 orang. Sama seperti Coulibaly, Kouachi bersaudara pun tewas ditembak polisi pada Jumat (9/1).

Pada Sabtu (17/1), pemerintah Perancis menguburkan Said dan Cherif Kouachi di dua tempat yang berbeda. Said Kouachi dimakamkan di sebuah pemakaman rahasia di timur kota Reims, 144 kilometer sebelah timur kota Paris pada Sabtu (9/1) dini hari. Sementara, Cherif Kouachi dimakamkan di kampung halamannya di Gennevilliers, di luar kota Paris pada Sabtu (17/1).

Hingga saat ini, belum jelas apakah Coulibaly sudah dimakamkan. Jika sudah, pemerintah Perancis tidak mengumumkan pemakaman tersebut.  (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER