Paris, CNN Indonesia -- Pemerintah Perancis mengeluarkan peringatan yang menunjukkan tanda-tanda seseorang telah dirasuki paham Islam radikal dan berpotensi menjadi teroris. Salah satunya adalah perubahan pola makan dan tidak lagi mendengarkan musik.
Diberitakan Al-Arabiya (31/1), hal ini disampaikan pemerintah Perancis dalam situs peringatan terorisme atau yang mereka sebut jihadisme, menyusul serangan ke majalah Charlie Hebdo dan supermarket Kosher di Paris yang menewaskan 17 orang.
Dalam sebuah infografis, Perancis menunjukkan sembilan tanda-tanda seseorang berpotensi seorang teroris versi mereka. Salah satunya adalah berubah pola makan, digambarkan dalam infografis dengan tidak lagi memakan baguette, roti panjang khas Perancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Perancis juga mengatakan seorang yang radikal tidak mendengarkan musik. Alasannya, mereka menghindari musik agar bisa fokus dalam menjalankan "misi".
Tanda-tanda teroris lainnya versi Perancis adalah tidak pergi ke bioskop, tidak berolahraga, mengubah cara berpakaian, menjauhi keluarga, mencurigai kawan lama, sering membuka situs jihadi dan keluar dari sekolah.
Peringatan tersebut banyak dikritik karena dianggap lelucon. Media The Local mengatakan bahwa butir-butir peringatan tersebut adalah tanda-tanda yang juga bisa dimiliki oleh semua orang, dan yang paling mendekati adalah seorang ayah baru.
"Kebanyakan ayah baru juga terpaksa mematikan musik, bukan karena mengalihkan mereka dari "misi", karena 'kau akan membangunkan bayi itu lagi!'," tulis The Local.
Setelah tragedi Charlie Hebdo 7 Januari lalu, insiden Islamofobia kian meningkat di Perancis. Menurut lembaga National Observatory Against Islamophobia, lebih dari 100 kasus penyerangan terhadap Muslim dilaporkan ke polisi sejak penembakan Charlie Hebdo.
Di antaranya penembakan ke masjid di provinsi Digne-les-Bains dan Soissons. Sebuah bom rakitan meledak di luar masjid di pusat kota Villefranche-sur-Saone. Pada peristiwa lainnya, kepala babi hutan diletakkan di luar masjid di Corte in Corsica.
Selain ancaman kekerasan, Muslim di Perancis juga kerap menjadi sasaran serangan verbal dari warga lainnya.
(den)