Teheran, CNN Indonesia -- Iran akan mengadakan kontes karikatur internasional yang bertemakan penyangkalan terhadap Holocaust, peristiwa pembantaian warga Yahudi oleh Nazi di Perang Dunia II. Kontes ini disebut sebagai reaksi atas kartun Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo.
Diberitakan Tehran Times akhir pekan lalu, kontes ini diselenggarakan oleh Kompleks Budaya dan Kartun Sarcheshmeh Iran yang terbuka untuk kartunis di seluruh dunia.
Direktur lembaga tersebut, Masud Shojaei-Tabatabii mengatakan para kartunis di seluruh dunia bisa mengirimkan karya mereka tentang penyangkalan terhadap Holocaust sebelum hari pertama di bulan April.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tabatabaii menjelaskan bahwa kontes ini adalah bentuk protes terhadap penayangan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo di Paris, Perancis. Sebelumnya bulan lalu, penembakan terjadi di kantor majalah tersebut, menewaskan para kartunis.
Menurut Tabatabaii, dikutip The Guardian, Barat telah menerapkan standar ganda terhadap satire keagamaan dan kebebasan berekspresi. "Kami prihatin pada Holocaust sebenarnya, yang terjadi terhadap warga Palestina. Mereka, warga Palestina, harus membayar atas apa yang terjadi ribuan kilometer di Eropa?" kata Tabatabaii.
Pemenang pertama kontes ini akan mendapatkan hadiah sebesar US$12 ribu atau lebih dari Rp151 juta, pemenang kedua mendapat US$8.000 (Rp100 juta) dan pemenang ketiga US$5.000 (Rp63 juta).
Karya para pemenang juga akan dipamerkan di Museum Seni Kontemporer Palestina di Teheran dan beberapa tempat di kota tersebut.
Ini adalah kontes kedua setelah sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2006, menyusul penayangan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah Denmark. Belum ada pernyataan kecaman dari Israel soal ajang kali ini. Namun sembilan tahun lalu, kontes tersebut menuai protes dari Israel dan beberapa negara lainnya.
Holocaust adalah pembantaian sekitar enam juta Yahudi oleh tentara Nazi Jerman di beberapa kamp konsentrasi mereka. Beberapa negara, seperti Israel, Jerman, Perancis dan Australia, mengkriminalkan segala bentuk penyangkalan terhadap peristiwa Holocaust, baik lewat lisan, tulisan atau gambar. Pelakunya bisa dihukum penjara atau denda.
Namun Iran menyangkal Holocaust dengan mengatakan bahwa peristiwa itu hanya bualan dan konspirasi Yahudi karena tidak jelas kapan dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Hal ini sempat disampaikan pemimpin Syiah Iran Ayatullah Khamenei pada 2013.
(stu)