Amman, CNN Indonesia -- Amerika Serikat meningkatkan kerja sama dengan Yordania usai pembunuhan pilot Muath Kassesbeh oleh ISIS yang ditayangkan dalam sebuah video Selasa (3/2). Di antaranya adalah meningkatkan bantuan dana untuk militer Yordania untuk membantu mereka mengalahkan ISIS di Suriah dan Irak.
Peran Yordania sendiri dalam koalisi 62 negara penggempur ISIS pimpinan AS sangat penting. Hal ini disampaikan dalam laporan Badan Riset Kongres AS yang diterbitkan 2 Desember 2014.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa Yordania memiliki 85 jet tempur, termasuk di antaranya adalah 60 buat F-16, yang membantu AS dalam melakukan serangan udara ke wilayah ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Yordania menyumbang informasi intelijen pada koalisi. Salah satu informasi intelijen yang diperoleh Yordania adalah tewasnya Kassesbeh beberapa sejak awal Januari. Itulah sebabnya mengapa ISIS tidak bisa memberikan bukti pilot 27 tahun itu masih hidup untuk ditukar dengan tersangka pengebom bunuh diri Sajida Rishawi.
Berkat bantuan intelijen Yordania juga, AS berhasil menemukan dan membunuh Abu Musab al-Zarqawi, pendiri al-Qaeda di Irak, kelompok cikal bakal ISIS, pada tahun 2006.
"Yordania bisa memberi kontribusi lain bagi upaya Amerika, seperti intelijen, melatih pasukan khusus Irak, dan pelatihan mata-mata pemberontak Suriah," tulis Badan Riset Kongres di situs Kementerian Luar Negeri AS.
Saat ini sekitar 1.700 tentara AS bermarkas di Yordania.
Kendati membantu dalam serangan udara, Yordania diprediksi tidak akan menurunkan pasukan jika koalisi AS melakukan serangan darat ke Suriah atau Irak.
Diperkirakan saat ini ada sekitar 2.000-2.500 warga Yordania yang bergabung dengan ISIS - negara terbanyak setelah Arab Saudi dan Tunisia. Kebanyakan berasal dari wilayah miskin di kota Tepi Timur, jauh dari kota Amman.
Hubungan militer AS dengan Yordania sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir. Yordania ikut berkontribusi dalam perundingan damai Israel-Palestina, perang sipil Suriah, dan menampung para pengungsi Suriah. Pentingnya perang Yordania tidak terlepas dari lokasinya yang strategis.
"Posisi geografis Yordania yang diapit Israel, Suriah, Irak dan Arab Saudi menjadikannya rentan terhadap rancangan strategi tetangganya yang lebih kuat, tapi juga memberikan Yordania peran penting sebagai zona aman di antara kubu yang bertikai," ujar Badan Riset Kongres AS.
Selain itu, secara politis Yordania memiliki kedekatan dengan suku-suku Sunni di bagian Barat Irak yang berpotensi menjadi mitra dalam peperangan melawan ISIS.
Selama lima tahun terakhir, pemerintah AS telah memberikan dana sebesar US$660 juta, atau setara dengan Rp8,3 triliun setiap tahunnya. Kini, pemerintah AS berjanji meningkatkan bantuan keuangan menjadi US$1miliar atau setara dengan Rp12,6 triliun per tahun selama tiga tahun ke depan.
Sejak tahun 1951, AS telah memberikan bantuan ekonomi ke Yordania dan bantuan militer sejak 1957. Bantuan kali ini sebagian besar untuk membantu Yordania memodernisasi peralatan militernya. Dalam beberapa tahun terakhir, Yordania telah menggunakan hibah militer dari AS untuk membeli rudal jarak menengah, memperbarui sekitar 70 sampai 80 pesawat tempur F-16, dan helikopter Black Hawk.
(den)