Jakarta, CNN Indonesia -- Pengunduran diri Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao pada Jumat (6/2), memicu reaksi beragam. Pasalnya, masih banyak warga Timor Leste yang menginginkan Xanana tetap menjadi perdana menteri.
Menurut Joel Maria Pereira, penasihat Wakil Perdana Menteri Fernando Lasama menyatakan bahwa saat ini suara publik Timor Leste terbelah.
"Ada dua pandangan yang muncul. Yang pertama, masyarakat tetap menginginkan Xanana tetap menjabat. Menteri boleh di-reshuffle, tetapi Xanana tetap menjabat," kata Pereira, ketika dihubungi CNN Indonesia, Jumat (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pandangan kedua, yaitu utamanya datang dari generasi tua, seperti Ramos Horta, Mari Alkatiri dan pejabat lainnya, ingin ada estafet pemerintahan ke generasi baru," kata politikus Partai Demokrat ini.
Perbedaan pendapat di antara publik Negeri Lorosa'e ini juga dinyatakan oleh Nug Katjasungkana, peneliti asal Indonesia yang telah tinggal selama 15 tahun di Timor Leste. Nug menyatakan pendapat publik terbelah umumnya karena kabar pengunduran diri Xanana tidak disertai dengan nama yang akan menggantikannya.
"Desas-desus pengunduran diri Xanana sudah berhembus sejak enam bulan lalu. Namun, pengunduran diri tak juga terjadi karena masih terdapat perbincangan soal siapa yang mengantikan dia," kata Nug kepada CNN Indonesia, Jumat (6/2).
Nug menyebutkan nama Agio Pereira sempat santer terdengar akan menggantikan Xanana. Pereira, yang saat ini menjabat sebagai sebagai Presidency of the Council of Ministers, atau setara dengan Menteri Sekretaris Negara di Indonesia, merupakan salah satu veteran Timor Leste yang lama menetap di Australia.
"Dia salah satu orang kepercayaan Xanana. Namun, Pereira tidak populer di kalangan warga Timor Leste. Hanya beberapa elit politik yang mengenalnya," kata Katjasungkana.
"Partai demokrat, salah satu partai yang tergabung dalam koaliasi pemerintahan Timor Leste sempat menyatakan bahwa perdana mentari harus datang dari partai koalisi," kata Katjasungkana melanjutkan.
Meskipun demikian, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Timor Leste yang juga menjadi juru bicara partai koalisi pengusung Xanana, Mariano Assanami Sabino, pada Jumat (6/2) menyatakan bahwa Rui Araujo, salah satu pengurus pusat Partai Freitilin, akan menggantikan Xanana sebagai perdana menteri.
Para Menteri Masih MenjabatHingga saat ini, menteri kabinet pimpinan Xanana masih menjabat posisi masing-masing.
Sementara itu, Xanana sudah meminta sekitar 25 menteri mengundurkan diri. Para menteri tersebut masih bertugas meskipun surat tugas mereka berlaku hingga 31 Januari 2015.
"Para menteri diminta mengundurkan diri oleh Xanana pada 27 Januari lalu. Namun, semua masih bertanggung jawab atas posisinya," kata Pereira.
Sementara, menurut Pereira, dia mendukung keputusan Xanana untuk lengser.
"Saya dukung saja keputusan beliau. Seperti kata Xanana, mengisi kemerdekaan kan tidak hanya menjadi pejabat, bisa juga menjadi petani, dan lainnya," kata Pereira.
"Saya mendukung ide bahwa ini saatnya generasi muda diberikan kepercayaan mengambil kepemimpinan," kata Pereira.
Namun, Pereira juga tidak menampik usulan untuk me-reshuffle menteri tanpa harus mengganti perdana menteri.
"Reshuffle saja juga sesuai dengan konstitusi," kata Pereira.
(ama/stu)