Soal Kisruh Perbatasan, RI-Malaysia Berupaya Cari Solusi

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Feb 2015 15:41 WIB
RI dan Malaysia sepakat untuk berupaya mencari solusi terhadap kisruh perbatasan maritim yang menjadi salah satu faktor yang memperburuk hubungan bilateral.
Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak menyambut pendekatan dua jalur yang akan diterapkan untuk menyelesaikan kisruh perbatasan maritim. (ANTARA FOTO/Udden Abdul/nz/15)
Putrajaya, CNN Indonesia -- Malaysia dan Indonesia sepakat untuk berupaya mencari solusi terhadap kisruh perbatasan maritim yang menjadi salah satu faktor yang memperburuk hubungan bilateral.

Dalam kunjungannya ke Malaysia pada Jumat (6/2), Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memutuskan untuk menunjuk seorang utusan khusus untuk mengatur negosiasi formal, untuk menyelesaikan kisruh perbatasan maritim kedua negara yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

"Komite teknis dan utusan khusus akan memungkinkan masalah perbatasan maritim segera terselesaikan, karena (masalah ini) telah berlarut-larut terlalu lama," kata Jokowi, dalam konferensi pers di Putrajaya, dikutip dari Channel NewsAsia, Jumat (6/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi dan Najib juga menyambut pendekatan dua jalur yang akan diterapkan untuk menyelesaikan kisruh perbatasan maritim.

"Dengan pendekatan dua jalur, saya berharap akan ada kemajuan yang positif. Presiden(Jokowi) telah menunjukkan kemauan politik untuk menemukan solusi," kata Najib.

Channel NewsAsia mencatat, hingga saat ini, Jakarta dan Kuala Lumpur telah mengadakan 26 putaran pembicaraan terkait batasteritorial kedua negara yang kompleks. Namun, pembicaraan tersebut hanya menuai sedikit kemajuan.

Belakangan ini, Angkatan Laut Indonesia bersikap tegas dengan menenggelamkan kapal penangkap ikan ilegal dari negara tetangga, seperti Malaysia.

Terkait langkah tersebut, Jokowi dan Najib sepakat bahwa nelayan yang mencari ikan di daerah yang disengketakan harus dikejar pihak berwenang. Sementara, nelayan yang sengaja memasuki perairan masing-masing negara tanpa ijin, harus dijatuhi hukuman yang berlaku di masing-masing negara.

Selain sepakat untuk menyelesaikan kisruh perbatasan, Jokowi dan Najib juga sepakat menciptakan satu jalur penyaluran dan perekruitan tenaga kerja Indonesia, TKI, untuk sektor rumah tangga.

Menurut Najib, cara ini perlu dilakukan untuk menjaga keamanan warga Indonesia yang bekerja di Malaysia, sekaligus memastikan TKI mendapatkan pelatihan yang cukup serta perlindungan yang memadai di negara tersebut.

Saat ini hanya sekitar 4.000 pekerja domestik dari Indonesia yang masuk ke Malaysia melalui jalur resmi. Sementara sekitar 105 ribu lainnya bekerja melalui jalur tidak resmi.
(ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER