Mexico City, CNN Indonesia -- Dalam dunia peredaran narkoba Meksiko yang didominasi pria, seorang wanita muncul sebagai legenda. Setelah tujuh tahun mendekam di penjara, Sandra Avila Beltran yang dijuluki sebagai "Ratu Pasifik" ini dibebaskan pada Jumat (6/2).
Seperti dilansir CNN pada Senin (9/2), Avila pertama kali ditahan di Mexico City, Meksiko, pada 28 September 2007. Ia melempar senyuman ke arah kamera wartawan saat pengadilan membacakan putusan atasnya.
Ratu Pasifik ini memang sudah menarik perhatian publik dari awal persidangannya. Kala itu, ia dibebaskan dari tuduhan pencucian uang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2012, aparat penegak hukum mengekstradisi Avila ke Amerika Serikat, negara tempat dia diduga bekerja sama dengan Juan Diego Espinosa Ramirez untuk menyelundupkan kokain.
Avila menampik tuduhan tersebut. Aparat tidak pernah mengaitkan Avila dengan kasus kejahatan penyelundupan, padahal penuntut mengatakan bahwa ia adalah salah satu kunci penghubung peredaran narkoba antara Kolombia dan Meksiko.
Dugaan tersebut akhirnya terbukti ketika pada 2008 Lembaga Riset Kongres Amerika Serikat melansir bahwa Avila adalah anggota senior kartel Sinaloa. Gembong tersebut dianggap sebagai instrumen penting dalam pembangunan jaringan penyelundup di Kolombia.
Pada 2013, akhirnya Avila dinyatakan bersalah atas keterlibatannya dalam kasus ini. Dalam putusan, Avila dikatakan memberikan sokongan finansial bagi Espinosa untuk kabur dari penangkapan pada 2002 hingga 2004.
Kendati demikian, tuduhan atas konspirasi penyelundupan kokain terhadap Avila dibatalkan.
Di tahun yang sama, Avila dideportasi ke Meksiko. Pada 2014, ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara dan denda atas tuduhan pencucian uang.
Namun, pada Jumat (6/2) hakim menyatakan hukuman itu tidak berlaku karena Avila sudah pernah diadili atas tuduhan yang sama di Meksiko dan Amerika Serikat.
Avila kembali mencuri perhatian ketika aparat hukum Meksiko mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan investigasi akan adanya indikasi ratu narkoba tersebut mendapatkan perawatan kecantikan dengan botoks di penjara.
Ratu segala ratuBalada ratu narkoba ini menjadi inspirasi pembuatan lagu "The Queens of Queens karya band Tigres del Nortre.
"The more beautiful the rose, the sharper the thorns," demikian penggalan lirik lagu tersebut yang berarti, "Semakin indah mawar, semakin tajam durinya."
Tidak hanya dalam lirik lagu, kisah Avila juga diabadikan dalam sebuah buku biografi.
Julukan "ratu" bukan sembarang disematkan publik. Avila merupakan keponakan dari Miguel Angel Felix Gallardo, pendiri kartel narkoba di Guadalajara. Avila juga memiliki hubungan erat dengan raja narkoba, Rafael Caro Quintero. Setelah dibebaskan pada 2013, kini Quintero kembali menjadi buron dan pemerintah menjanjikan uang senilai US$5 juta atau setara Rp63 miliar bagi orang yang berhasil menangkapnya.
Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan CNN pada 2009 lalu, Avila menyanggah tuduhan peredaran narkoba yang dijatuhkan di atasnya. Ia bahkan menyalahkan pemerintah Meksiko lantaran membiarkan penyelundupan narkoba berkembang.
"Di Meksiko banyak korupsi, sangat banyak. Penyelundupan besar narkoba bisa datang ke pelabuhan atau bandar udara Meksiko tanpa sepengetahuan petugas. Ini sangat jelas dan logis. Pemerintah terlibat dalam segala hal yang korup," katanya.
(den)