Kairo, CNN Indonesia -- Sepuluh orang luka akibat ledakan bom di tiga kantor polisi di kota Alexandria, Mesir.
Kelompok yang diduga militan Islamis melakukan serangan di kantor polisi dan juga dua lokasi lain pada Selasa (10/2).
Asisten Menteri Dalam Negeri untuk Alexandria Mayor Jenderal Amin Ezz al-Din mengatakan tidak ada korban dalam ledakan di dua lokasi lain tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan berskala kecil yang sering terjadi menggagalkan upaya Mesir menciptakan citra negara stabil setelah empat tahun penuh gejolak yang dipicu oleh perlawanan rakyat pada 2011.
Bulan depan Mesir menggelar konferensi investasi di kota Sharm el-Sheikh yang bertujuan menarik dana untuk menghidupkan kembali perekonomian yang hancur akibat situasi yang tidak stabil di negara ini.
Warga Mesir yang berafiliasi dengan ISIS mengaku bertanggungjaab atas sreangan ke pasukan keamanan di Sinai bulan lalu yang menewaskan setidaknya 30 orang.
Militan Islamis di Sinai meningkatkan serangan ke polisi dan tentara sejak militer menyingkirkan presiden Mohamed Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin pada 2013 setelah rakyat melakukan aksi protes menentang pemerintahannya.
Akibat serangan-serangan itu ratusan polisi dan tentara Mesir tewas.
Pemerintah Mesir juga telah melancarkan operasi di Sinai dan secara sistematis menekan para pendukung Ikhwanul Muslimin dan lawan-lawan politik lain di seluruh wilayah negara itu.
Ikhwanul Muslimin, yang mengatakan berkomitmen pada kegiatan yang damai, menuduh militer melakukan kudeta dan membatasi kebebasan yang diraih dalam aksi perlawanan rakyat 2011 yang berhasil menyingkirkan Hosni Mubarak.
Pemerintah Mesir mengatakan tetap berkomitmen pada demokrasi dan menghadapi perjuangan jangka panjang melawan militansi.
(yns)