Pemberontak Kolombia Tak Lagi Merekrut Anak di Bawah 17 Tahun

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 11:39 WIB
Sebagai bagian dari perjanjian damai dengan pemerintah, pemberontak Kolombia berjanji tak akan merekrut anak-anak di bawah 17 tahun.
Meski menyambut langkah FARC, presiden Kolombia mengatakan seharusnya mereka menetapkan usia 18 tahun sebagai batas. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemberontak Kolombia FARC mengumumkan pada Kamis (12/2), mereka akan berhenti merekrut tentara yang berumur di bawah 17 tahun.

FARC mengatakan mereka meningkatkan batas umur dari 15 ke 17 tahun dalam sebuah pernyataan.

Ini merupakan salah satu bagian dari pembicaraan perdamaian antara pemberontak dan pemerintah, setelah konflik selama lima dekade yang telah menewaskan sekitar 220 ribu orang.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan antara keduanya telah berlangsung selama dua tahun di Havana, Kuba.

Pemerintah Kolombia menyambut langkah FARC tersebut, tapi mengatakan itu tidak cukup, merujuk pada aturan HAM internasional yang menentukan umur minimal perekrutan bagi tentara manapun adalah 18 tahun.

“Pertama, saya tak mengerti, mengapa 17 tahun? Norma yang sudah berlaku adalah 18 tahun, dan saya tak mengerti mengapa mereka setengah-setengah,” kata Presiden Kolombia Juan Manual Santos dalam pidatonya.

“Rakyat Kolombia akan bisa menerima ini dengan lebih senang, apabila mereka tak hanya berhenti merekrut anak-anak di bawah 18 tahun dan juga membebaskan mereka yang sudah direkrut. Kami akan terus mencoba menekan langkah itu,” katanya.

FARC, Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia, sudah lama dituduh merekrut anak-anak di bawah umur di wilayah-wilayah terpencil negara itu.

Menteri Pertahanan Juan Carlos Pinzon mengatakan pada Kamis bahwa setengah dari anggota FARC yang dimobilisasi berumur dibawah 18 tahun saat mereka direkrut. Mereka biasanya bertugas untuk memasak atau membersihkan jalanan di hutan rimba sambil menerima pelatihan perang.

Meski akhir tahun lalu, seorang jenderal Kolombia ditangkap oleh FARC, namun perundingan damai dengan pemerintah tetap dilanjutkan setelah sang jenderal dibebaskan.

Kini, agenda perundingan mencakup beberapa hal, termasuk reformasi tanah, penghentian perdagangan obat terlarang, serta partisipasi gerilyawan dalam kancah politik. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER