Kuba Peringatkan AS untuk Tidak Intervensi Urusan Internal

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 29 Jan 2015 11:50 WIB
Raul Castro mengatakan ia tidak ingin AS ikut campur dalam persoalan internal Kuba atau pemulihan hubungan kedua negara tak akan berarti.
Kuba mengatakn mereka akan tetap pada sistem satu partai. (Reuters/Juan Carlos Ulate)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meskipun sudah melakukan perbincangan sebagai upaya perbaikan hubungan diplomatik, Kuba tidak akan menerima intervensi apapun dari Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Kuba, Raul Castro, pada Rabu (28/1).

"Semuanya mengindikasi bahwa tujuan dari pertemuan ini adalah untuk membangun oposisi politik melalui ekonomi, politik dan komunikasi. Jika masalah ini tidak diselesaikan, upaya perbaikan hubungan diplomatik antara Kuba dan Amerika Serikat ini tidak akan berarti," ujar Castro seperti dikutip Reuters.

Pernyataan Castro ini terlontar setelah Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Roberta Jacobson, berkunjung ke Kuba untuk melakukan perbincangan dengan pejabat setempat sebagai upaya perbaikan diplomasi. Sehari setelahnya, Jacobson juga bertemu dengan para pembangkang Kuba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada kekhawatiran AS akan mencoba ikut campur dalam persoalan internal Kuba melalui akses telekomunikasi dan internet yang lebih baik. Kendati demikian, Castro mengaku serius menanggapi perbincangan ini.

Raul Castro juga meminta Presiden AS, Barrack Obama, untuk menghapus nama negara mereka dari daftar hitam pendukung terorisme dan mengembalikan Teluk Guantanamo yang dijadikan pangkalan Angkatan Laut AS.

Selain itu, ia juga meminta Obama menggunakan kekuatan eksekutifnya untuk melonggarkan embargo terhadap Kuba. Castro mengatakan AS dapat melebarkan area ekonominya, meski semua perusahaan AS harus mendapat persetujuan pemerintah Kuba terlebih dulu sebelum menjalankan bisnis di pulau tersebut.

Namun, meskipun Obama setuju, keputusan ada di tangan Kongres. Diberitakan Reuters, Obama telah meminta Kongres dan kini mereka mulai mengendurkan aturan perusahaan telekomunikasi di Kuba, di samping hal lainnya.

Castro menganggap keputusan Obama untuk membicarakan pelonggaran embargo di Kongres ini sangat "signifikan", namun ia sadar prosesnya akan lama.

Perbincangan antara AS dan Kuba di Havana pada Rabu (21/1) ini diharapkan dapat memperbaiki hubungan diplomatik antara kedua negara.

Sementara itu, Castro menekankan bahwa ia tidak berencana untuk mengubah sistem politik satu partai. Namun, menurut peneliti itu bukan berarti menutup kemungkinan politisi independen bisa mendapatkan tempat dalam pemilihan umum lokal ke depannya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER