Pasca Penembakan Denmark, Perancis Siaga

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 18:47 WIB
Pasca serangan di sinagoga dan kafe di Kopenhagen, Denmark, Perancis mengerahkan 10 ribu personel militer di tempat-tempat umum.
Manuel Valls menyerukan warga Yahudi di Perancis untuk tetap tinggal di negara itu. (Reuters/Charles Platiau)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan pada Senin (16/2), ancaman serangan militan di negara itu tetap "sangat tinggi" dan bahwa langkah-langkah keamanan yang luar biasa akan tetap berlaku selama diperlukan setelah serangan di Kopenhagen.

Perancis telah mengerahkan sekitar 10 ribu personel militer untuk melindungi tempat-tempat umum. Sektor intelijen juga dilaporkan telah merekrut ribuan orang setelah serangan Paris Januari lalu yang menewaskan 17 warga Perancis.

Valls mengatakan dua serangan di Kopenhagen pada Sabtu (14/2), yang menargetkan sinagoga dan acara diskusi soal kebebasan berpendapat yang menghadirkan Lars Vilks, kartunis asal Swedia yang menggambar Nabi Muhammad, harus dilawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan memperpanjang langkah-langkah ini selama diperlukan, selama ancaman tetap begitu tinggi," kata Valls di radio RTL terkait rencana keamanan yang melibatkan pengerahan pasukan dan polisi di tempat-tempat umum dan dekat situs sensitif.

Secara terpisah, polisi Prancis membuka penyelidikan pada hari Minggu setelah lebih dari 200 nisan di pemakaman Yahudi di dekat kota timur laut Strasbourg dirusak.

Valls menyerukan kaum Yahudi di Perancis untuk tetap tinggal di negara itu, meski Perdana Menteri Israel memanggil warga Yahudi untuk pulang ke Israel.

"Pesan saya kepada orang-orang Yahudi Perancis adalah: Perancis merasa sakit seperti anda semua dan Perancis tidak ingin anda pergi," katanya.

Valls mengatakan pihak berwenang percaya bahwa serangan pemakaman merupakan perbuatan beberapa orang, tetapi pelakunya belum ditemukan. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER