Atlanta, CNN Indonesia -- Pintu sudah terbuka, ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada bangsa Yahudi di seluruh dunia.
“Terorisme Islam esktremis kembali menyerang Eropa, kali ini di Denmark,” ujarnya pada Minggu (15/2).
“Kami mempersiapkan dan mengimbau imigrasi massal dari Eropa. Kepada bangsa Yahudi di Eropa dan di seluruh dunia saya katakan bahwa Israel menanti anda dengan tangan terbuka.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu mengeluarkan undangan ini setelah terjadi serangan anti-Semitisme dengan kekerasan, yang paling akhir adalah serangan di forum kebebasan berbicara dan di luar satu sinagoga di Kopenhagen, Denmark.
Perdana Menteri Israel ini mengajukan penawaran serupa pada Januari setelah tiga orang bersenjata membunuh 17 orang dalam aksi serangan selama tiga hari di Paris, termasuk serangan di satu toko Kosher.
Satu lagi pengingat anti-Semitisme terjadi pada Senin (16/2), ketika lima remaja ditangkap karena merusak satu pemakaman di Perancis.
Dengan insiden anti-semitisme yang membuat banyak pihak di Eropa khawatir, apakah undangan Netanyahu akan diterima oleh Yahudi di Denmark?
Kepala Rabi Kopenhagen Jan Melchior mengatakan tidak.
“Kami tidak akan membiarkan teror mengatur hidup kami,” ujarnya pada Senin (16/2). “Tidak akan pernah. Kami akan terus menjalani kehidupan sebagai bangsa Yahudi di Denmark dan juga di tempat lain di dunia.”
Akan tetapi, situs The Jewish Agency yang merupakan kelompok penghubung Israel dan Yahudi di seluruh dunia, mengatakan banyak warga Yahudi Eropa siap menerima tawaran Israel.
Situs TJA menyebutkan pada 2007 hampir 7.000 orang pindah dari Perancis ke Israel, membuat negara ini sebagai negara asal imigran Yahudi terbesar.
Angka ini meningkat pesat dari 3.400 pada 2013, dan 1.900 pada 2012.
Jumlah warga Yahudi Perancis yang mencari keterangan naik 300 persen setelah serangan pada Januari itu, dan 80 persen diantaranya berasal dari kota Paris.
“Angka ini sangat tinggi,” kata Yossi Leibovitz, direktur Pusat Global TJA. Sementara angka imigrasi Yahudi Denmark dan angka imigran yang benar-benar pindah ke Israel pada 2015 belum diterbitkan.
Secara keseluruhan, pada 2014 terdapat 26.500 orang yang berimigrasi ke Israel, naik 32 persen dari tahun sebelumnya.
Cyril Berdugo mengatakan kepada CNN bahwa dia besar di Perancis tetapi pindah ke Amerika Serikat beberapa tahun lalu karena semakin tinggi tingkat kekerasan terhadap warga Yahudi, mulai dari pembunuhan, pemukulan di jalan karena mengenakan Bintang Daud atau penutup kepala Yahudi, yarmulke, atau “karena jelas orang Yahudi.”
“Saya mengatakan kepada keluarga bahwa anti-Semitisme di Perancis sudah tidak bisa diterima, situasinya di Perancis sudah tidak bisa ditoleransi,” katanya.
“Saya mengatakan kepada orangtua saya bahwa saya ingin pindah supaya saya bisa menjalankan kepercayaan saya dengan bebas di Amerika Serikat.”
Dia mengatakan keluarganya tetap tinggal di Perancis karena tidak mau memindahkan kehidupan mereka setelah tinggal di sana selama beberapa dekade.
Para pemimpin Perancis dan Denmark mengatakan warga negara berkebangsaan Yahudi merupakan bagian penting dari negara mereka.
Dalam perayaan pembebasan kamp Auschwitz bulan lalu, Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan kepada warga Perancis: “Warga Perancis dengan kepercayaan Yahudi, tempat kalian adalah di sini, ini adalah rumah kalian. Perancis negara kalian.”
Dalam acara penyalaan lilin mengenang korban penembakan Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt mengatakan, “Serangan ke Yahudi Denmark adalah serangan ke setiap orang. Komunitas Yahudi adalah bagian penting Denmark. Kita akan bersatu dan melanjutkan kehidupan sehari-hari. Kita bersatu sebagai bangsa Denmark.”
Serangan di Kopenhagen memiliki kesamaan dengan serangan di Paris.
Kedua serangan ini menyasar kartunis -Lars Vilks di Kopenhagen dan staf majalah Charlie Hebdo di Paris. Keduanya merupakan operasi teroris berskala kecil yang mendapat pemberitaan besar.
Nama ketua ISIS Abu Bakr al Baghdadi disebut-sebut dalam kedua serangan - oleh penyerang toko makanan Kosher di Paris, Amedy Coulibaly, dalam videonya dan oleh pernyataan di laman Facebook pelaku serangan di Kopenhagen.
Krisis terorisme di Kopenhagen terjadi pada Sabtu (14/2) ketika seseorang bersenjata melepas tembakan di satu forum kebebasan berbicara di Kopenhagen dan menewaskan satu orang.
Pelaku kemudian menembaki beberapa orang di depan satu sinagoga dan menewaskan satu orang lain, pelaku sendiri akhirnya tewas ditembak polisi.
 Serangan anti-Semitisme di Kopenhagen terjadi setelah serangan ke majalah satire Charlie Hebdo dan toko Kosher di Paris. (Reuters TV) |
Satu hari kemudian, dua orang dikenai dakwaan menjadi kaki tangan kasus pembunuhan itu dan Vilks, seorang kartunis asal Swedia yang hadir dalam forum itu kemudian menyembunyikan diri. Vilks dikenal dengan kartun-kartun Nabi Muhammad yang kontroversial dan masuk dalam daftar musuh al Qaidah.
Sikap anti-Semitisme meningkat di Eropa, terutama sejak konflik antara Hamas dan Israel di Gaza tahun lalu dan kebangkitan ISIS di Suriah dan Irak.
Gerard Araud, duta besar Perancis untuk AS, mengatakan kepada CNN bahwa penting bagi Perancis untuk melindungi warga Yahudi di negara itu.
“Ini menjadi kegagalan moral, politik dan kemanusiaan jika Republik Perancis tidak bisa melindungi warga Yahudi,” kata Araud. “Ini tantangan besar tetapi kami akan berusaha keras menghadapinya.”
Rabi Bent Lexner, mantan Rabi Kepala Kopenhagen, mengatakan undangan Netanyahu bukan hal baru.
“Pada 1962 Ben-Gurion, perdana menteri pertama Israel, berkunjung ke Denmark dan mengatakah hal yang sama,” kata Lexner.
“Rabi kepala kemudian mengunjungi media dan mengatakan ‘Perdana Menteri, anda tidak pantas datang ke sini dan mengatakan kepada warga untuk pindah.’”
Dia menambahkan bahwa orang tidak boleh pindah ke Israel karena ketakutan.
“Saya ayah tiga anak yang telah meninggalkan Denmar dan pindah ke Israel,” ujarnya.
“Mereka tidak pindah dari Denmark karena takut. Mereka pindah ke Israel karena ingin tinggal di Israel. Dan saya ingin mereka yang berniat datang ke Israel, pindah ke sini karena memang ingin pindah bukan karena takut berada di satu negara Eropa.”
Sumberhttps://edition.cnn.com/2015/02/16/europe/anti-semitism-in-denmark/index.html (yns/yns)