Setidaknya Dua Tewas Akibat Bom di Ukraina

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 22 Feb 2015 23:30 WIB
Dua orang tewas akibat ledakan bom di kota Kharkiv ketika warga negara itu melakukan aksi mendukung Ukraina sekaligus mengenang korban demonstrasi tahun lalu.
Pihak berwenang mengklaim telah menangkap tersangka pelaku pengeboman yang disebut mendapat perintah dan senjata dari Rusia. (Reuters/Stanislav Belousov)
Kharkiv, Ukraina, CNN Indonesia -- Setidaknya dua orang tewas akibat ledakan di satu aksi pro-Ukraina di kota Kharkiv, dan pihak berwenang di Kiev telah menangkap tersangka yang dipersenjatai dan diperintah Rusiah.

Pihak berwenang Ukraina khawatir kekerasan bisa menyebar dari dua provinsi yang memberontak ke wilayah-wilayah lain di timur yang disebut Kremlin sebagai “Rusia Baru”.

Bom di Kharkiv, kota terbesar di Ukraina timur, meledak di salah satu dari sejumlah acara mengenang kematian 100 pengunjuk rasa dalam aksi perlawanan rakyat yang berhasil menggulingkan presiden Ukraina dukungan Moskow.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Hari ini adalah Minggu kenangan, tetapi hari ini teroris mengungkapkan sifat biadab mereka,” kata Presiden Petro Poroshendo di Laman Facebooknya. “Ini upaya nekad untuk memperluas wilayah cakupan terorisme.”

Rekaman video amatir yang diunggah di internet memperlihatkan beberapa ratus orang berpawai dengan membawa bendera Ukraina dan menerikkan “kemenangan bagi pahlawan!” ketika terjadi ledakan.

Para pengunjuk rasa kemudian berlarian dengan panik, dan dalam rekaman video ini terlihat seorang pria berseragam militer terbaring di atas salju meminta tolong.

Wartawan Reuters di lokasi kejadian memfilmkan jenazah dua pria yang memasang bendera Ukraina di tubuh mereka, terbaring di jalan dan terlihat pecahan bom di sekeliling mereka.

Kharkiv terletak lebih dari 200 kilomter dari medan pertempuran, dan dalam satu tahun terakhir di kota itu sesekali terjai aksi protes dengan kekerasan dari kaum separatis. Kota ini sekarang sepenuhnya berada di bawah kendali pemerintah dan warganya sebagian besar mendukung Kiev.

Seorang jaksa Ukraina mengatakan diantara korban yang tewas terdapat satu polisi, dan empat polisi terluka, ketika mereka dikerahkan untuk menjaga aksi demonstrasi ini.

Markian Libikivskyi, penasehat ketua dinas rahasia Ukraina SBU, mengatakan empat orang tersangka telah ditangkap. Mereka berencana melakukan serangakaian serangan ke kota itu dengan mempergunakan peluncur roket buatan Rusia “Shmel”.

“Mereka warga Ukraina, yang mendapat perintah dan senjata di Federasi Rusia di Belgorod,” ujarnya di depan televisi. Belgorod adalah kota Rusia yang terletak bersebrangan dengan Kharkiv.

Moskow tidak segera menanggapi tuduhan itu, namun negara ini sejak lama menyangkal membantu simpatisan militannya di Ukraina.

Sebelumnya, para pejabat Ukraina mengatakan ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang dilempar dari mobil, tetapi kemudian mengatakan bahwa satu bom ditanam dibawah salju di tempat kejadian.

Ledakan ini terjadi setelah beberap akota Ukraina dilanda serangan bom dalam beberapa minggu, meski untuk kali pertama serangan semacam ini memakan korban jiwa. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER